kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Tembaga dapat amunisi untuk merangkak naik


Kamis, 07 April 2016 / 15:50 WIB
Tembaga dapat amunisi untuk merangkak naik


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pulihnya harga komoditas turut mendorong kenaikan harga tembaga. Pendukung utamanya adalah koreksi yang diderita nilai tukar USD.

Mengutip Bloomberg, Kamis (7/4) pukul 13.52 WIB harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,20% ke level US$ 4.881 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun harga tembaga sudah melesat 0,70%.

Analisa Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka kenaikan harga tembaga memang sejalan dengan kenaikan harga komoditas lainnya terutama rebound harga minyak mentah dunia. Hal ini terjadi pasca rilis FOMC minutes yang menegaskan sikap hati-hati The Fed dalam menaikkan suku bunga terutama karena mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi global yang belum kunjung pulih.

Imbasnya, index USD hingga pukul 14.30 WIB tergores 0,08% ke level 94,35 dibanding hari sebelumnya. “Selain itu kemarin data PMI jasa Caixin China juga positif, memberikan harapan perbaikan ekonomi China di masa datang yang bisa ikut mendongkrak permintaan tembaga,” tutur Ibrahim.

Tercatat PMI Jasa Caixin naik Maret 2016 naik dari 51,2 menjadi 52,2. Belum lagi terjadinya penyusutan stok tembaga baik di London Metal Exchange dan Shanghai Futures Exchange.

Menurut laporan Bloomberg, cadangan tembaga di LME turun ke level terendahnya sejak Agustus 2014 lalu menjadi 141.425 ton per Selasa (5/4) lalu. Sejalan, di SFE cadangan mengempis dalam dua pekan beruntun dan bertengger di level 368.725 ton per 31 Maret 2016 lalu. “Meski ini terjadi bukan berarti pasokan tembaga lantas mengering,” tambah Ibrahim.

Sebab menurut laporan yang dirilis Zhou Zhang Analyst Bloomberg Intelligence produksi tembaga global Januari 2016 naik 7,3% menjadi 2 juta ton. “Kenaikan ini terbatas, bisa bertahan hingga akhir pekan tapi tidak merubah tren yang masih bearish,” duga Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×