Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang dilakukan bertahap oleh pemerintah memiliki dampak langsung terhadap emiten. Seperti yang akan dialami oleh PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) misalnya.
"Beban operasional kami bisa meningkat sekitar 3%-4% karena kenaikan TDL," tandas Eamon Ginley, Presiden Direktur SMCB, (6/5). Mengutip laporan keuangan SMCB tahun buku 2013, beban operasional SMCB tercatat mengalami kenaikan 24.79% menjadi Rp 1,51 triliun.
Dengan asumsi kenaikan 3%-4%, maka beban operasional SMCB tahun ini naik menjadi sekitar Rp 1,55 triliun-Rp 1,57 triliun khusus karena kenaikan TDL.
Eamon mengakui, kenaikan TDL mampu meningkatkan beban operasional cukup tinggi. Tapi, manajemen berharap, ekspansi bisnisnya yang dilakukan tahun ini dapat menjadi katalisator paparan kenaikan tersebut.
Salah satu hal yang menjadi harapan manajemen adalah segera beroperasinya pabrik Tuban I SMCB. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1,75 juta ton per tahun.
Saat ini, Holcim mengoperasikan dua pabrik semen yang berlokasi di Narogong, Jawa Barat dan di Cilacap, Jawa Tengah. Perseroan juga memiilki fasilitas penggilingan semen di Ciwandan, Banten. Total kapasitas produksi Holcim secara total sebesar 9,1 juta ton semen per tahun.
SMCB juga tengah melanjutkan pembangunan pabrik Tuban II yang juga memiliki kapasitas produksi serupa dengan Tuban I. Pabrik ini ditargetkan akan beroperasi penuh mulai 2015?mendatang.
SMCB mengeluarkan biaya investasi sekitar Rp 8 triliun untuk pembangunan kedua pabrik tersebut. "Ini merupakan langkah kami untuk merealisasikan peningkatan kapasitas produksi 40% sejak 2012 hingga 2015 mendatang," pungkas Eamon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News