kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

TBIG bidik tambah 2.500 tenan baru


Rabu, 17 Mei 2017 / 15:43 WIB
TBIG bidik tambah 2.500 tenan baru


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) berencana menambah 1.250 menara dan 1.250 kolokasi (data center) baru. Sepanjang tahun ini, TBIG juga menargetkan pertambahan tenansi sebanyak 2.500 tenan. Pada kuartal pertama tahun ini, TBIG sudah memiliki 1.020 tenan di tower dan kolokasi, atau setara dengan 40% target tahun ini.

Target penambahan tenan tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Dimana sepanjang 2016, TBIG menambah 2.200 tenan. "Jadi prospek tentang penambahan tenansi dan tower ini cukup bagus. Kami harapkan lebih bagus dari tahun lalu," terang Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG, Rabu (17/5).

Helmy menyatakan, setiap pembangunan tower membutuhkan investasi sekitar Rp 1 miliar - Rp 1,2 miliar per tower. Sementara untuk pembangunan kolokasi membutuhkan investasi sebesar Rp 150 juta per kolokasi. "Pertumbuhan terbesar saat ini justru dari organic growth," terang Helmy.

Meski pertumbuhan menara dan kolokasi TBIG saat ini banyak melalui organic growth, manajemen TBIG menyatakan tidak menutup kemungkinan akan menambah aset melalui akuisisi. "Kami membuka peluang akuisisi bila kesempatan itu hadir," terangnya.

Helmy mengatakan, pihaknya tidak ingin spekulatif dalam mengembangkan aset tersebut. Selama ini, pertumbuhan aset TBIG mengikuti jumlah permintaan dari operator telekomunikasi yang menggunakan jasa perusahaan. Langkah ini dinilai juga minim resiko. TBIG juga optimistis, industri telekomunikasi masih akan terus bertumbuh.

Untuk melancarkan aksi perusahaan tahun ini, TBIG sudah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2 triliun - Rp 2,5 triliun. Sumber pendanaan belanja modal tersebut bisa berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. "Kami membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-10%," ujarnya.

Awalnya, emiten ini memiliki 3.104 menara dengan 4.729 penyewa pada 2010. Pada Meret 2017, TBIG memiliki 12.946 menara dengan 21.506 penyewa. Pertumbuhan CAGR (Compound Annual Growth Rate) emiten mencapai 27,4%. Sementara itu, ebitda TBIG sampai kuartal pertama 2017 mencapai Rp 3,31 triliun dengan kapitalisasi sebesar Rp 26,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×