Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa lokal siap menerima guyuran sentimen positif di balik implementasi tax amnesty. Duit yang masuk diprediksi akan membuat market cap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik jadi Rp 6.000 triliun dari sebelumnya sekitar Rp 5.500 triliun.
Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul melihat, target cap hingga Rp 6.000 triliun itu merupakan target yang realistis.
Asumsinya, akan ada duit sekitar Rp 1.000 triliun yang masuk ke dalam negeri setelah tax amnesty dijalankan. Nah, dari total tersebut, sekitar 5% atau setara Rp 50 triliun masuk ke pasar modal lokal.
"Lalu ditambah lagi dengan ramainya aksi korporasi, entah itu IPO, rights issue atau private placement yang juga merupakan unsur pendorong kenaikan market cap indeks. Jadi, menurut kami ini target yang realistis," jelas Jemmy kepada KONTAN, Senin (18/7).
Jika cap benar adanya mencapai Rp 6.000 triliun, maka level IHSG bisa mennyentuh level sekitar 5.700. Otomatis, rerata nilai transaksi bursa juga akan meningkat.
"Setidaknya nilai transaksinya masih mampu bertahan, tidak lagi turun hingga dibawah Rp 7 triliun hingga akhir tahun nanti," ujar Jemmy.
Catatan saja, akhir pekan lalu indeks sempat mencatat rekor nilai transaksi Rp 7,86 triliun. Ini melampaui rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp 5.84 triliun.
Tapi, itu semua hanya bisa terjadi untuk kurun waktu jangka panjang. Selain itu, kondisi ini juga masih dipengaruhi oleh profil resiko masing-masing pemilik duit yang ada di luar negeri itu.