CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.904   -44,00   -0,28%
  • IDX 7.220   5,53   0,08%
  • KOMPAS100 1.103   0,72   0,07%
  • LQ45 878   1,97   0,23%
  • ISSI 218   -0,27   -0,13%
  • IDX30 449   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 541   1,63   0,30%
  • IDX80 126   0,09   0,07%
  • IDXV30 136   0,48   0,35%
  • IDXQ30 150   0,36   0,24%

Tahun politik memoles kinerja emiten media


Jumat, 08 Desember 2017 / 18:41 WIB
Tahun politik memoles kinerja emiten media


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar ramai membicarakan saham emiten media belakangan ini. Prospek emiten media tahun depan diproyeksikan bakal menarik. Pasalnya, tahun depan memasuki tahun politik, sehingga perusahaan media bakal kecipratan pemasukan dari iklan kampanye.

Sejumlah saham emiten media pun kompak mengakumulasi kenaikan selama perdagangan sepekan terakhir. Saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat kenaikan tertinggi. Awal pekan ini, saham SCMA dibuka pada level Rp 2.210 per saham. Hari ini (8/12), harganya sudah naik 12% ke level Rp 2.450 per saham.

Lalu, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengakumulasi kenaikan 1,5% selama sepekan ke level Rp 1.340 per saham.

Sedikit menengok ke belakang, pendapatan iklan emiten media pada periode 2013 mencatat kinerja yang moncer, dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan iklan dobel digit. Tahun tersebut merupakan tahun sebelum Pilpres 2019 dimulai.

Maju lagi ke depan, tepatnya pada medio 2016, pendapatan iklan emiten media tak lagi kencang, rata-rata single digit. Tahun ini, tidak ada pagelaran politik yang berlangsung.

Banyak faktor yang menentukan naik turunnya pemasukan iklan. "Tapi, iklan kampanye menjadi salah satu yang mempengaruhi," ujar Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani kepada KONTAN, belum lama ini.

Gambarannya seperti proyek Meikarta milik Grup Lippo yang selama ini gencar memasarkan produk propertinya. Berdasarkan data Nielsen dari sejumlah pemberitaan, Meikarta sejak awal tahun hingga Oktober lalu menjadi pengiklan di berbagai media dengan nilai paling tinggi, Rp 1,2 triliun.

Belanja iklan satu partai mungkin tidak sebesar itu. "Tapi, kandidat atau partainya tahun depan, kan, juga tidak hanya satu," imbuh Riska.

Sehingga, lanjut Riska, nilai belanja iklan kampanye akan terakumulasi dari sejumlah partai. Duit tersebut yang nantinya akan masuk ke kantong emiten media, sesuai dengan porsi pangsa pemirsanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×