kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Tahun lalu, SCPI raup laba Rp 193,32 miliar


Jumat, 22 April 2016 / 18:03 WIB
Tahun lalu, SCPI raup laba Rp 193,32 miliar


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) meraup laba tahun berjalan tahun 2015 sebesar Rp 193,32 miliar. Sedangkan pada tahun 2014,  mengalami kerugian sebesar Rp 62,46 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, perolehan laba didapat setelah penjualan bersih pada tahun 2015 sebesar Rp 2,26 triliun. Ada kenaikan 134% dari tahun 2014 sebanyak Rp 965,81 miliar.

Penjualan didapat dari pihak berelasi atau ekspor. Dari pihak Merck Sharp & Dohme Asia Pacific Services Pte Ltd diraup pendapatan sebesar Rp 2,02 triliun. Persentase terhadap jumlah pendapatannya sebesar 89,52% pada tahun 2015. Tentu saja ini ada kenaikan 215,21% dibanding tahun 2014 sebesar Rp 640,84 miliar.

Sementara penjualan melalui pihak ketiga-lokal melalui PT Anugerah Pharmindo Lestari sebagai distributor utama untuk penjualan lokal mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar Rp 291,29 miliar. Turun dari tahun 2014 sebesar Rp 363,08 miliar

Sementara total asetnya pada tahun 2015 sebesar Rp 1,51 triliun. Naik dari tahun 2014 sebesar 1,32 triliun.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan tahun ini nilai tukar rupiah yang menguat cenderung menekan biaya impor bahan baku farmasi. Sehingga akan menopang kinerja keuangan tahun ini. Namun keuntungan penjualan ekspor tahun lalu didukung karena nilai tukar rupiah yang kurang baik.

"Sementara untuk tahun ini nilai tukar rupiah cenderung stabil sehingga pendapatan dari ekspor sepertinya ikut stabil," kata Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×