kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tender offer SCPI masih sepi peminat


Jumat, 26 Februari 2016 / 07:06 WIB
Tender offer SCPI masih sepi peminat


Reporter: Andy Dwijayanto, Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) melanjutkan proses tender offer atas saham publiknya. Dari 545 orang pemegang saham publik, baru 11 pemegang yang menerima penawaran pembelian saham SCPI.

Ivana Huang, Asisten Sekretaris Perusahaan SCPI, mengatakan, proses delisting ini masih berjalan. "Belum ada progress lebih lanjut, sampai saat ini masih menunggu saham asli dan dokumen-dokumen. Proses lebih lanjut dan semua saham asli serta dokumen ada di Bahana Securities," kata Ivana, saat dihubungi KONTAN, Kamis (25/2).

Ivana mengatakan, pihaknya mengajukan delisting sejak bertahun-tahun lalu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada pertemuan dengan OJK, otoritas meminta SCPI untuk mengusahakan mencari pemegang saham yang sudah lama tersebut.

Walhasil, SCPI mengirim surat penawaran kepada 545 pemegang saham publik. Jika dihitung, total saham 11 investor yang sudah menjual saham ini berjumlah 1.050 unit. Ditambah dengan 21 investor yang melaporkan saham hilang SCPI dengan total 1.950 saham, artinya total saham SCPI yang ada mencapai 3.000 unit.

Berdasarkan laporan kepemilikan, saham publik SCPI hanya 1,59% dari modal disetor atau sebanyak 57.364 saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan SCPI sejak Januari 2013. Terakhir, harga saham SCPI ada di level Rp 29.000. SCPI menawarkan harga Rp 100.000 per saham.

"Pembayarannya masih proses," kata Sugeng Riyanto, bagian settlement saham SCPI di Bahana Securities. SCPI menargetkan, proses tender offer ini rampung pada akhir Februari 2016.

"Tergantung OJK, kami maunya secepatnya, deadline tender offer tetap di Maret. Jika masih belum bisa, nanti akan ada penjelasan dari OJK," ungkap Ivana. BEI mengaku belum ada satupun emiten yang mengajukan klausul voluntary delisting dari bursa.

"Delisting sampai saat ini belum ada, baik yang voluntary delisting maupun yang akan kami delisting," ujar Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×