Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja semen diperkirakan masih lesu sepanjang 2015. Sampai akhir tahun, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memperkirakan laba yang diperoleh akan turun sekitar 15%.
Pada tahun lalu, SMGR mengantongi laba Rp 5,56 triliun. Ini berarti, raihan labanya di tahun ini diproyeksikan Rp 4,72 triliun. “Sampai tahun bottom line masih akan minus,” sebut Direktur Utama SMGR, Suparni, Kamis, (29/10).
Sekadar informasi, laba SMGR turun 8,4% pada kuartal pertama. Lalu di kuartal kedua, labanya turun 20,72%. Sementara di kuartal ketiga, laba SMGR melorot 21,62% dari Rp 4,07 triliun menjadi Rp 3,19 triliun.
Meski begitu, Suparni merasa kinerja keuangannya akan membaik di kuartal keempat. Ia mengatakan, permintaan semen terlihat meningkat semenjak Agustus. Ini karena belanja infrastruktur yang mulai berjalan. Suprani berharap, perbaikan ini terus berlanjut di tahun depan.
Ia menyebut, strategi yang SMGR lakukan untuk menjaga kinerja keuangannya adalah maksimalisasi produksi. Saat ini, kapasitas produksi SMGR sudah terutilisasi semua. Lebih lanjut, perseroan juga melakukan efisiensi produksi dan distribusi.
Kemudian, adanya penurunan biaya listrik 30% dari pukul 11.00 sampai 20.00 pun turut membantu perseroan. Biaya listrik berporsi 20% terhadap beban perseroan. Dengan diskon biaya listrik tersebut, porsi beban listrik SMGR bisa berkurang sekitar 3%.
Suparni memperkirakan, volume penjualan SMGR tahun ini akan stagnan ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan di tahun depan, ia yakin volume penjualannya mampu tumbuh 5%. Sehingga perseroan mampu membukukan kinerja keuangan yang positif di 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News