kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.050   -15,92   -0,23%
  • KOMPAS100 1.054   -1,57   -0,15%
  • LQ45 828   -2,15   -0,26%
  • ISSI 214   -0,26   -0,12%
  • IDX30 424   -0,24   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,89   0,17%
  • IDX80 120   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 125   1,08   0,87%
  • IDXQ30 142   0,33   0,24%

Laba SMGR turun 21% kuartal ketiga


Kamis, 29 Oktober 2015 / 19:08 WIB
Laba SMGR turun 21% kuartal ketiga


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja emiten semen masih jeblok di kuartal ketiga. Sampai September, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan laba bersih Rp 3,2 triliun. Angka tersebut turun 21,6% dari Rp 4,08 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama SMGR Suparni mengungkapkan, penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh kenaikan beban pokok. Ini antara lain kenaikan tarif listrik, beban penyusutan karena mulai beroperasinya beberapa fasilitas baru, beban bahan baku, nilai kurs yang berdampak pada biaya pemeliharaan dan kemasan, serta kenaikan beban distribusi.

Pendapatan emiten semen penguasa pangsa pasar ini tergerus 1,2% dari Rp 19,35 triliun di kuartal ketiga 2014 ke posisi Rp 19,11 triliun di periode yang sama tahun ini. Sedangkan beban pokok pendapatannya meningkat 6,5% dari Rp 10,9 triliun menjadi Rp 11,6 triliun.

Walaupun mengalami penurunan penjualan, perseroan optimis kinerja penjualannya dapat membaik di kuartal keempat tahun ini hingga tahun depan. Pasalnya, banyak penggarapan proyek infrastruktur.

"Mulai Agustus kami mencatatkan kenaikan volume penjualan dalam negeri yang cukup signifikan. Tren kenaikan ini terus berlanjut hingga hari ini," ucap Suparni, Kamis, (29/10).

Ia menyebut bahwa sejak Agustus, unit produksi SMGR di Padang, Gresik, dan Tonasa mulai mencapai utilisasi maksimal. Meski begitu, volume penjualan SMGR tercatat masih mengalami penurunan sampai kuartal ketiga. Hingga bulan kesembilan di tahun ini, volume penjualannya turun 1,9% dari 20,69 juta ton ke posisi 20,29 juta ton.

Rinciannya, volume penjualan semen dalam negeri tergerus 3,5% dari 18,92 juta ton menjadi 18,27 juta ton. Sementara volume penjualan ekspornya bertumbuh 47,5% dari 472.920 ton ke posisi 697.560 ton.

Suparni bilang, turunnya perekonomian di semester pertama berpengaruh terhadap konsumsi dalam negeri yang mengalami penurunan 0,9%. Selain itu, harga jual juga mengalami tekanan karena meningkatnya persaingan pasar dengan masuknya beberapa pemain baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×