Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
Dengan begitu, ada kemungkinan porsi quantitative easing (QE) oleh Bank Sentral AS (The Fed) bakal lebih kecil.
"Sehingga, asumsi bahwa dollar AS akan terus melemah terus, belum tentu akan terjadi. Malah ada kemungkinan dollar AS menguat seiring vaksin corona yang akan mulai didistribusikan tahun depan," ungkapnya.
Baca Juga: Sejumlah katalis ini diprediksi bakal menggerakkan harga batubara ke depan
Prediksinya, nilai wajar untuk pasangan USD-IDR di tahun depan berada di kisaran Rp 14.500 per dollar AS hingga Rp 14.700 per dollar AS.
Di sisi lain, untuk prospek aset seperti emas di Indonesia, Ezra menilai masih belum efisien karena selisih antar harga jual dan beli kembali masih cukup jauh. Apalagi ada selisih antara harga emas Indonesia dengan harga emas dunia.
"Untuk itu, saya tidak begitu menyarankan (emas) kecuali investor bisa menemukan investasi berbasis emas yang harganya lebih efisien," tandasnya.
Selanjutnya: IHSG berpotensi melemah esok hari, saham-saham ini bisa dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News