Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan kinerja pendapatan yang meningkat di sepanjang semester I-2025. Namun, pada periode yang sama laba ASII justru terkoreksi.
Dalam laporan keuangannya, ASII membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,51 triliun di semester I-2025. Perolehan itu turun 2,15% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,85 triliun.
Dengan begitu, laba per saham dasar dan dilusian perseroan tercatat Rp 383, turun dari Rp 392.
Dari segi top line, ASII meraup pendapatan bersih sebesar Rp 162,85 triliun hingga periode enam bulan pertama tahun 2025. Raihan ini meningkat 1,8% yoy dari posisi tahun sebelumnya senilai Rp 159,96 triliun.
Baca Juga: Astra International (ASII) Tambah 65,29 Juta Saham di Hermina (HEAL)
Secara rinci, penjualan bersih dari segmen otomotif dan mobilitas tercatat mencapai Rp 61,7 triliun, jasa keuangan Rp 16,01 triliun, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Rp 68,52 triliun, agribisnis Rp 14,44 triliun, infrastruktur Rp 1,54 triliun, teknologi informasi Rp 1,52 triliun, properti Rp 474 miliar.
Jumlah total pendapatan bersih tersebut dikurangi biaya eliminasi Rp 1,38 triliun menghasilkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 162,85 triliun.
Adapun beban pokok pendapatan perusahaan tercatat Rp 128 triliun, meningkat dari Rp 124,36 triliun. Alhasil, total pendapatan bersih yang dikurangi beban pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 34,83 triliun, turun dari Rp 35,6 triliun.
ASII melaporkan total aset senilai Rp 487,79 triliun per Juni 2025, meningkat dari posisi per akhir Desember 2024 Rp 471,35 triliun.
Total liabilitas perusahaan tercatat Rp 209,04 triliun per semester I-2025, meningkat dari Rp 199,37 triliun di akhir Desember 2024. Sementara, total ekuitas perusahaan melonjak menjadi Rp 487,79 triliun di akhir Juni 2025, dari sebelumnya Rp 471,35 triliun di akhir tahun 2024.
Adapun ASII melaporkan saldo kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp 53,10 triliun per Juni 2025, turun tipis dari posisi yang sama tahun lalu Rp 53,11 triliun.
Selanjutnya: Pabrik Smelter Nikel Mulai Berguguran
Menarik Dibaca: Resep Kebab Ayam Praktis Ala Devina Hermawan, Enak dan Cocok Buat Stok di Kulkas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
