Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut suspensi perdagangan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dan PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) pada Kamis (8/5).
Dengan pencabutan ini, saham KRYA dan JATI kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I hari ini.
“Diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dan PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 8 Mei 2025,” demikian pengumuman BEI, Rabu (7/5).
Baca Juga: BEI Buka Suspensi Saham KRYA dan JATI Mulai Hari Ini (8/5)
Pasca pembukaan kembali, kedua saham langsung melesat. Mengutip RTI, harga saham KRYA naik 12,95% dan saham JATI melonjak 19,83% per pukul 10.41 WIB.
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan kedua saham tersebut pada Rabu (7/5) karena terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
Dalam sepekan sebelum suspensi, saham KRYA telah melonjak 73,75%, dan dalam sebulan terakhir terbang 135,59%.
Kenaikan signifikan terjadi pada 29 April 2025 sebesar 26,98% dan 33,65% pada 6 Mei 2025.
Saham JATI bahkan lebih mencolok. Dalam sepekan dan sebulan terakhir, saham ini sama-sama melesat 142%.
Baca Juga: Saham JATI dan KRYA Disuspensi Bursa, Simak Prospeknya
Saham JATI melompat masing-masing 34% pada 2 Mei, 34,33% pada 5 Mei, dan 34,44% pada 6 Mei 2025.
Menariknya, kenaikan harga saham KRYA terjadi di tengah penurunan kinerja. Per kuartal I 2025, pendapatan bersih KRYA anjlok 47,31% YoY menjadi Rp 31,11 miliar dari sebelumnya Rp 59,06 miliar.
Perusahaan ini juga mencatat rugi bersih Rp 27,58 miliar, berbalik dari laba bersih Rp 713,80 juta pada periode sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan KRYA juga meningkat menjadi Rp 53,81 miliar.
Sebaliknya, kinerja JATI cukup moncer. Pendapatan naik 9,64% YoY menjadi Rp 143,35 miliar per Maret 2025. Laba bersih JATI bahkan melesat 2.535% YoY menjadi Rp 5,49 miliar, dari hanya Rp 208,42 juta pada kuartal I 2024.
Baca Juga: BEI Awasi Saham Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA)
Hal ini ditopang oleh efisiensi biaya keuangan yang turun drastis menjadi Rp 244,34 juta dari Rp 779,26 juta sebelumnya.
“Kenaikan volatilitas transaksi efek mungkin disebabkan oleh kinerja positif perseroan di kuartal I 2025,” ujar Direktur PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk, Yuliana dalam keterbukaan informasi, Rabu (7/5).
Selanjutnya: ISI Pembukaan UUD 1945 dan Makna dari Setiap Alineanya
Menarik Dibaca: Tak Ada Daun Pisang, Ini Dia Resep Kue Nagasari Loyang yang Lembut dan Legit Banget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News