Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah suspend sehari, saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) bisa diperdagangkan lagi besok, Rabu (12/12) di Bursa Efek Indonesia.
"Suspensi atas perdagangan saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 12 Desember 2018," ungkap Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dalam pengumuman, Selasa (11/12).
Hari ini, BEI menyetop perdagangan saham KONI yang telah mengakumulasi kenaikan signifikan. Pada perdagangan kemarin, harga saham KONI naik 28,71% ke level 430 per saham. Setelah menyentuh level terendah sejak Oktober 2014 yang terjadi pada 22 November, harga saham KONI melonjak.
Pada 22 November lalu, harga saham KONI berada di Rp 112 per saham. Hampir tiga pekan, harga saham KONI melaju 283,93%. BEI memasukkan saham KONI dalam kategori unusual market activity pada Kamis pekan lalu.
Informasi saja, Perdana Bangun Pustaka didirikan dengan nama PT Konica Cemerlang dan memulai operasi komersial pada 1987. Entitas induk terakhir perusahaan ini adalah PT Dasabina Adityasarana. KONI bergerak di bidang penjualan dan distribusi produk-produk fotografi.
Perusahaan yang mencatatkan saham perdana di BEI tahun 1995 ini mencatatkan pendapatan Rp 105,47 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan KONI tumbuh 29,94% jika dibandingkan dengan periode Januari-September tahun lalu sebesar Rp 81,17 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan KONI, pendapatan terbesar berasal dari penjualan produk fotografi yang mencapai Rp 73,87 miliar, disusul penjualan produk mesin cetak dan suku cadang Rp 17 miliar. KONI mencatat penjualan hard disk drive Rp 10,56 miliar di tahun ini. Tahun lalu, perusahaan ini tidak belum menjual hard disk drive.
Meski pendapatan tumbuh, kerugian KONI makin besar. Padahal, KONI masih mencatat laba usaha Rp 652 juta, membaik daripada rugi usaha tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,04 miliar.
Hingga September 2018, perusahaan ini mencatat kerugian bersih Rp 7,18 miliar, membesar daripada kerugian periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,37 miliar. Kerugian KONI ini dipicu oleh rugi kurs yang mencapai Rp 6,57 miliar dan beban bunga Rp 1,82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News