kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Toto (TOTO) dan Surya Pertiwi (SPTO) menebar dividen, mana yang lebih menarik?


Kamis, 14 November 2019 / 06:49 WIB
Surya Toto (TOTO) dan Surya Pertiwi (SPTO) menebar dividen, mana yang lebih menarik?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Secara transaksi, ia mengatakan SPTO masih lebih aktif untuk ditransaksikan daripada TOTO. Namun, keduanya ada dalam posisi yang tidak menjanjikan untuk saat ini lantaran berada di posisi downtrend.

Nico juga menyarankan investor untuk hati-hati apabila membeli kedua saham tersebut hanya untuk mendapatkan dividen. “Tentu harus hati-hati karena variabelnya cukup banyak terkait dengan mendapatkan keuntungan dari dividen,” tambahnya.

Dari segi kinerja, ia melihat prospek bisnis kedua emiten ini masih cukup cerah lantaran TOTO dan SPTO merupakan pemain industri sanitari terbesar di dalam negeri.

Baca Juga: Sampai akhir 2019, Sariguna Primatirta (CLEO) optimistis capai target pertumbuhan 35%

Jika melihat laporan keuangan, pada sembilan bulan pertama tahun ini, Surya Pertiwi mengantongi pendapatan Rp 1,61 triliun. Pendapatan ini turun 1,83% jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp 1,64 triliun.

Laba bersih SPTO justru naik 11,78% menjadi Rp 154,12 miliar dari sebelumnya Rp 137,88 miliar. Kenaikan laba ini disebabkan oleh adanya laba selisih kurs Rp 1,18 miliar dan penurunan beban bank menjadi Rp 686,74 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, SPTO mencatat rugi selisih kurs Rp 19,98 miliar dan beban bank Rp 1,43 miliar.

Pada kuartal III TOTO mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,52 triliun atau turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,72 triliun. Laba periode berjalan TOTO juga menyusut jadi Rp 89,83 miliar pada kuartal III tahun ini, padahal pada periode yang sama tahun lalu laba periode berjalan TOTO sebesar Rp 230,59 miliar.

Baca Juga: Hyundai dikabarkan sudah sepakat beli 77 hektare lahan milik Puradelta Lestari (DMAS)

Akan tetapi, salah satu tantangan bisnis kedua emiten ini adalah tingkat volatilitas kurs yang masih sangat tinggi. “Ini akan membebani kinerja dari perusahaan sanitari,” ungkap Nico.

Nico melihat harga saham TOTO masih berpotensi meningkat ke harga Rp 350 per saham dan SPTO masih berpontensi menuju Rp 1.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×