Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) produsen Air Baca Juga: Saham Sariguna Primatirta (CLEO) cetak rekor tertinggi, ini rekomendasi selanjutnya Mineral Dalam Kemasan (AMDK) optimistis tahun ini bisa meraih pertumbuhan double digit.
Direktur Penjualan PT Sariguna Primatirta Tbk Toto Sucartono menjelaskan tahun ini penjualan CLEO bakal cerah dengan target pertumbuhan antara 35%-40%.
“Prospek bisnis minuman ke depan sangat ketat dan kompetitif, tapi CLEO melihat peluang pasar yang masih besar,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/10).
Kalau membandingkan dengan laporan keuangan CLEO di 2018, penjualan bersihnya berhasil tumbuh 35,21% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 614,67 miliar di 2017 menjadi Rp 831,10 miliar. Jadi target yang dipatok CLEO tidak jauh dari pertumbuhan tahun sebelumnya.
Adapun pendapatannya pada 2018 didominasi oleh produk kemasan botol yang menyumbang Rp 307,67 miliar disusul produk galon sebesar Rp 231,48 miliar dan produk gelasnya sebesar Rp 231,48 miliar.
Baca Juga: Harga naik hampir dua kali lipat dalam tiga bulan, begini valuasi saham CLEO
Kemudian laba bersihnya juga tumbuh hingga 26,09% yoy dari sebelumnya Rp 50,17 juta di 2017 menjadi Rp 63,26 juta.
Adapun sebanyak 22 pabrik yang sudah eksisting tersebar di Jawa dan luar Jawa fokus melayani pasar dalam negeri memenuhi kebutuhan air mineral dalam kemasan cup, botol, dan galon.
Tahun ini CLEO berencana untuk membangun lima pabrik baru untuk memperkuat pasar AMDK.
Toto menyatakan produk yang saat ini menjadi andalan CLEO adalah produk galon dan kemasan baru Cleo eco smart 220 ml yang merupakan produk pioner untuk small and handy packaging.
Dalam rangka menunjang pertumbuhan double digit perusahaan, Toto menjelaskan ke depannya CLEO akan fokus meratakan produk di seluruh wilayah Indonesia dengan tema “Merajut Nusantara”.
Melansir laporan tahunan 2018, CLEO melihat industri AMDK di Indonesia merupakan salah satu industri yang menarik karena industri AMDK memiliki pangsa pasar yang cukup besar dari kelompok industri minuman ringan, dengan market share mencapai 85%.
Selain itu jumlah industri AMDK lebih dari 500 perusahaan yang 90% di antaranya merupakan industri kecil dan menengah (UKM).
Industri AMDK diproyeksikan mampu mencapai pertumbuhan positif sebesar 10% pada tahun 2019 yang didukung momentum pelaksanaan pemilihan umum yang dapat meningkatkan konsumsi AMDK di pasar dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News