kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -6.000   -0,39%
  • USD/IDR 15.585   25,00   0,16%
  • IDX 7.717   -71,02   -0,91%
  • KOMPAS100 1.194   -12,30   -1,02%
  • LQ45 947   -7,59   -0,79%
  • ISSI 233   -2,49   -1,06%
  • IDX30 489   -3,87   -0,79%
  • IDXHIDIV20 583   -4,38   -0,75%
  • IDX80 136   -1,35   -0,98%
  • IDXV30 143   -0,75   -0,53%
  • IDXQ30 162   -1,10   -0,67%

Suku Bunga Masih Tinggi, Pefindo Revisi Nilai Penerbitan Obligasi Korporasi Tahun Ini


Kamis, 24 Oktober 2024 / 20:40 WIB
Suku Bunga Masih Tinggi, Pefindo Revisi Nilai Penerbitan Obligasi Korporasi Tahun Ini
ILUSTRASI. Pefindo memperkirakan nilai penerbitan obligasi korporasi akan mencapai Rp 123,07 triliun–Rp 143,79 triliun.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi target penerbitan obligasi korporasi di tahun 2024. Penerbitan obligasi atau surat utang korporasi diproyeksi menjadi lebih rendah seiring tren suku bunga acuan yang tinggi.

Kepala Divisi Riset Pefindo, Suhindarto mengatakan, revisi proyeksi penerbitan obligasi korporasi tahun ini karena suku bunga acuan yang tidak sejalan ekspektasi. Suku bunga belum kunjung dipangkas pada awal semester kedua, dan bahkan Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga pada April 2024.

"Kondisi suku bunga berbeda dengan perkiraan awal kami, sehingga penerbitan obligasi korporasi masih tertahan hingga sembilan bulan pertama tahun ini," ujar Darto dalam konferensi pers Pefindo, Kamis (24/10).

Selain faktor suku bunga, Darto menyoroti bahwa persaingan yang ketat membuat korporasi menahan penerbitan surat utang. Hal itu dipengaruhi adanya kehadiran instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (BI), sehingga persaingan menggalang dana menjadi lebih ketat.

Baca Juga: Hingga Kuartal III, Penerbitan Surat Utang Korporasi Tembus Rp 94,9 Triliun

BI memang cukup agresif menerbitkan SRBI untuk menstabilkan rupiah di sepanjang tahun ini. Hingga 14 Oktober 2024, BI mengungkapkan, penerbitan SRBI mencapai Rp 934,87 triliun.

"Secara tidak langsung, investor lebih prefer SRBI karena mengingat sifatnya risk free, dan suku bunga atau kupon masih lebih tinggi daripada SUN. Sehingga, banyak penerbitan obligasi yang dilakukan downsizing terlebih dahulu dan mengakibatkan jumlah penerbitan tidak sesuai proyeksi," jelas Darto.

Adapun sebelumnya Pefindo memproyeksi target penerbitan obligasi korporasi di tahun 2024, bakal berada dalam kisaran Rp 148,15 triliun hingga Rp 169,05 triliun, dengan titik tengah berada di Rp 155,46 triliun.

Darto mengungkapkan, hingga akhir 2024, Pefindo telah merevisi proyeksi tersebut dan memperkirakan nilai penerbitan obligasi korporasi secara nasional akan mencapai rentang Rp 123,07 triliun–Rp 143,79 triliun, dengan titik tengah Rp 132 triliun.

Per akhir kuartal ketiga 2024, penerbitan surat utang korporasi nasional tercatat sebesar Rp 94,9 triliun. Hingga akhir tahun ini diperkirakan bakal ada penerbitan lagi sekitar Rp 37 triliun, sehingga dapat mencapai target sekitar Rp 132 triliun.

Selanjutnya: Sritex (SRIL) Dinyatakan Pailit, Prospek Emiten Tekstil Masih Kelabu

Menarik Dibaca: Peluncuran Studio Mandarin Jadi Kesempatan Belajar dan Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

[X]
×