kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga AS diramal turun bulan ini, JPY masih akan menguat terhadap USD


Kamis, 11 Juli 2019 / 21:24 WIB
Suku bunga AS diramal turun bulan ini, JPY masih akan menguat terhadap USD


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan yang terjadi pada pasangan kurs USD/JPY pada perdagangan Kamis (11/07) diklaim akibat lesunya tenaga dollar AS melawan sentimen pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (The Fed). Padahal, yen Jepang saat ini tidak memiliki sentimen khusus yang mampu membuatnya lebih bertenaga.

Berdasarkan data Bloomberg, terpantau pelemahan pasangan USD/JPY mencapai dengan naik sebesar 0,30% pada level 108,13. Pelemahan tersebut dikarenakan pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang memberikan sinyal kuat untuk dovish

Asal tahu saja, saat menghadiri rapat kerja dengan Komite Jasa Keuangan DPR AS di Washington DC Rabu (10/7) waktu setempat, Powell memberikan sinyal kuat bahwa pihaknya akan memangkas suku bunga acuan AS (FFR) dalam waktu dekat. 

Baca Juga: GBP masih akan perkasa di tengah keterpurukan USD

Langkah tersebut sejalan dengan janji Powell dalam merespon dinamika perekonomian AS, di mana beberapa data ekonomi menunjukkan hasil mengecewakan, diikuti negosiasi perang dagang  AS dengan China yang belum kunjung usai. 

Alhasil, kurs dollar AS cenderung melemah terhadap kebanyakan mata uang dunia, termasuk yen Jepang. Ditambah lagi, JPY merupakan salah satu pilihan aset safe haven, sehingga potensinya sebagai aset pilihan pasar saat ini cukup besar. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sebelum pelemahan yang terjadi saat ini, USD sempat menguat hingga ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Sehingga wajar, saat pernyataan Powell keluar pasar justru mengambil langkah untuk profit taking dari pasar keuangan Negeri Paman Sam tersebut. 

Baca Juga: Euro ungguli dollar AS di tengah meningkatnya sinyal penurunan suku bunga AS

Pernyataan Powell yang cenderung dovish dan mengakui adanya pelemahan pada kinerja ekonomi AS, membuat pasar semakin yakin bahwa pemangkasan FFR bakal dilakukan akhir Juli ini. Tujuan pemangkasan sendiri, untuk meredam dampak dari perang dagang antara AS dengan China, serta menjaga inflasi agar tidak semakin terpuruk. 

"JPY kelihatannya masih akan menguat hingga keputusan dikeluarkan pada rapat FOMC di akhir Juli nanti. Apalagi yen merupakan safe haven dan kini belum ada sentimen yang bisa memantik JPY untuk turun," jelas Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Alwi mengungkapkan, isu pelambatan ekonomi global juga menjadi amunisi bagi JPY untuk melanjutkan penguatan. Mengingat peranan yen di pasar, yakni sebagai salah satu pilihan aset save haven

Baca Juga: Data tenaga kerja AS tumbuh, EUR/USD melemah

Untuk itu, Alwi cenderung merekomendasikan sell untuk pasangan kurs USD/JPY. Hal ini juga didukung dari berbagai indikator teknikal seperti stochastic yang sudah overbought dan berpeluang menembus dead cross. Selain itu, RSI  juga berada di area 46 yang mengindikasikan tren negatif atau bearish.

Dari indikator moving average baik jangka pendek maupun jangka panjang juga menunjukkan kecenderungan bearish. Disusul, indikator MACD yang secara histogram berada di area bawah 0, yang juga menunjukkan tren bearish, begitu juga dengan candle stick

Untuk perdagangan Jumat (12/7), Alwi memperkirakan pasangan USD/JPY masih akan bearish, dengan rentang level support 107,56 dan 106,77. Sedangkan untuk level resistance berada di kisaran 108,84 dan 109,50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×