kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GBP masih akan perkasa di tengah keterpurukan USD


Kamis, 11 Juli 2019 / 20:26 WIB
GBP masih akan perkasa di tengah keterpurukan USD


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs untuk pasangan GBP/USD pada perdagangan Kamis (11/07) terpantau menguat dengan naik sebesar 0,49% pada level 1.2563. Penguatan tersebut didukung pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang memberikan sinyal kuat untuk dovish.

Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menilai, kondisi tersebut sekaligus membuka pintu terhadap potensi pemangkasan tingkat suku bunga AS yang selama ini ditunggi pasar keuangan.

Di sisi lain, sebelumnya Inggris mencatatkan kenaikan PDB sebanyak 0,3% sebagaimana yang telah diperkirakan pasar. Angka tersebut cukup untuk memercik kenaikan yang lebih tinggi.

Sedangkan pada perdagangan sebelumnya pasangan GBP/USD diperdagangkan mendekati level terendah selama lebih dari enam bulan terakhir. Sementara itu, pasar masih percaya bahwa di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Inggris yang baru, peluang untuk Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE) tanpa kesepakatan cukup kuat.

Akibatnya, Sakti mengatakan mata uang poundsterling melonjak setelah publikasi data PDB untuk kawasan Inggris yang melampaui ekspektasi. Akan tetapi, data ekonomi lain yang dirilis hampir bersamaan tetap menampilkan sinyal perlambatan.

"Para investor juga memprediksi kalau kemunduran ekonomi Inggris akan terus berlanjut sebagai akibat dari ketidakpastian Brexit dan iklim politik. Di sisi lain, Dollar AS langsung melemah tajam terhadap beberapa mata uang mayor rivalnya," kata Sakti kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Asal tahu saja, tadi malam (10/7) waktu Washington, setelah Jerome Powell memberikan testimoni yang mengisyaratkan kesiapan The Fed untuk segera melakukan Rate Cut secepatnya.

Dalam testimoninya, Powell juga mencatat bahwa investasi bisnis yang merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi tengah mengalami perlambatan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, Ketua The Fed itu juga mengindikasikan bahwa pertumbuhan secara umum telah "termoderasi" dan ada risiko pelemahan inflasi yang lebih dalam dari perkiraan selama ini.

"Hal ini memberikan sentimen positif bagi poundsterling untuk bisa kembali menguat terhadap rival utamanya dollar AS yang sedang tertekan oleh pernyataan Powell yang memperjelas prospek pemangkasan FFR di akhir bulan Juli," ungkapnya.

Sementara itu, dilihat dari probabilitasnya kemungkinan FFR  bakal dipangkas sebanyak 25 basis poin (bps) kini nyaris 100%. Pasar juga tengah mewaspadai kejutan semisal FFR dipangkas hingga 50 bps di akhir bulan ini.

Secara teknikal grafik daily untuk indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Red over blue melebar, dengan arah kurs berpotensi koreksi. Selanjutnya, pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -22 yang menunjukkan kurs turun.

"Secara umum GBP/USD masih berpotensi naik terbatas pada perdagangan selanjutnya. Rekomendasi trading untuk pasangan GBP/USD adalah Buy selama harga di atas 1.2575," proyeksinya.

Adapun kemungkinan pergerakan kurs GBP/USD pada perdagangan Jumat (12/7) berada di kisaran level Resistance antara 1.2534, 1.2566, 1.2644 dan Support antara 1.2456, 1.2410, 1.2332.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×