kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   67,00   0,42%
  • IDX 7.129   -32,07   -0,45%
  • KOMPAS100 1.093   -1,25   -0,11%
  • LQ45 868   -3,61   -0,41%
  • ISSI 216   -0,02   -0,01%
  • IDX30 444   -2,48   -0,56%
  • IDXHIDIV20 536   -3,77   -0,70%
  • IDX80 125   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 134   -2,04   -1,50%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Suhu membeku, gas alam terbang 3% dalam sehari


Senin, 06 Maret 2017 / 15:59 WIB
Suhu membeku, gas alam terbang 3% dalam sehari


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sinyal suhu udara yang masih dingin di wilayah Timur Laut AS jadi katalis utama pendorong keberlanjutan rally harga gas alam.

Mengutip Bloomberg, Senin (6/3) pukul 13.54 WIB harga gas alam kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange melesat 3,04% ke level US$ 2,91 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.

Perkiraan cuaca terbaru yang dirilis Commodity Weather Group menunjukkan suhu dingin di Timur Laut AS akan terus berlangsung hingga 13 – 17 Maret 2017 mendatang. Sementara AccuWeather menduga di Boston suhu udara akan menjadi minus 4 derajat celcius atau 6 derajat lebih rendah dari biasanya.

“Akan ada suhu yang lebih dingin dan tentunya ini memberikan dukungan bagi pergerakan harga ke depannya. Ada fundamental bullish yang mendukung kenaikan harga,” kata Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group seperti dikutip dari Bloomberg.

Meski demikian bukan berarti harga gas alam naik tanpa hambatan. Sebab dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada 2 Maret 2017 lalu, stok gas alam AS berada di level 2,36 triliun kaki kubik per 24 Februari 2017 atau masih 14,3% di atas rata-rata stok gas alam AS lima tahunan. Tentunya ini masih terus membayangi kenaikan harga.

Namun jika benar suhu dingin berhasil menopang kenaikan permintaan gas alam dan terjadi penurunan stok, maka harga gas alam bisa kembali naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×