kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gas alam jatuh ke level terendah sejak April 2016


Selasa, 28 Februari 2017 / 19:14 WIB
Gas alam jatuh ke level terendah sejak April 2016


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga gas alam jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan seiring turunnya angka permintaan. Tekanan harga gas alam dapat berlanjut hingga musim panas datang.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/2) pukul 16.45 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,56% ke level US$ 2,68 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Angka tersebut sekaligus level terendah sejak April 2016. Dalam sepekan terakhir, gas alam terkikis 0,74%.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, musim dingin di Amerika Serikat (AS) sudah berakhir sehingga permintaan gas alam untuk pemanas ruangan berangsur turun.

Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan gas alam mingguan AS turun 89 miliar kaki kubik pada pekan yang berakhir 17 Februari 2017 atau lebih rendah dari penurunan pekan sebelumnya sebesar 114 miliar kaki kubik. Untuk pekan lalu, cadangan gas alam diprediksi hanya turun 5 miliar kaki kubik.

"Cuaca di AS kembali normal sehingga cadangan gas alam kemungkinan akan lebih tinggi dan memperparah kondisi oversupply," tuturnya.

Pola pergerakan harga gas alam tahun ini hampir sama dengan tahun 2016. Menjelang bulan Maret, harga turun lantaran berkurangnya permintaan. Tetapi tahun ini gas alam bisa memanfaatkan penutupan reaktor nuklir di AS. Operator berencana menutup lebih dari 34 reaktor nuklir selama musim semi, yakni bulan Maret hingga Mei 2016. Hal ini kemungkinan akan menimbulkan kekurangan pasokan listrik. Imbasnya, permintaan gas alam yang juga menjadi salah satu bahan bakar pembangkit listrik dapat menguat.

Namun Ibrahim menilai rencana penutupan reaktor nuklir ini tidak memiliki dampak signifikan pada harga gas alam. Pasalnya, penutupan hanya dilakukan pada musim semi dimana permintaan memang sedang melemah.

Setelah itu, pembangunan reaktor nuklir di AS justru akan ditingkatkan. Hal ini seiring dengan rencana Presiden AS, Donald Trump untuk kembali meningkatkan pemakaian batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik yang salah satu fungsinya sebagai pendingin reaktor nuklir.

"Presiden Trump menginginkan AS memiliki rekator nuklir paling canggih di dunia," imbuhnya. Rencana Presiden Trump untuk meningkatkan anggaran militer hingga tiga kali lipat turut mendukung pembangunan reaktor nuklir di Negeri Paman Sam.

Ibrahim memperkirakan harga gas alam masih akan tertekan ke level US$ 2,4 - US$ 2,5 per mmbtu hingga akhir Maret. Selanjutnya, menjelang musim panas di pertengahan tahun, permintaan akan kembali meningkat sehingga mengangkat harga gas alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×