Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini, Senin (7/9). Emiten yang bergerak di bidang food service itu tetap mantap melantai di bursa meski kondisi ekonomi tidak menentu karena pandemi Covid-19.
"Industri food and beverages masih dibutuhkan oleh konsumen karena sesuai dengan lifestyle masyarakat saat ini," kata Sekretaris Perusahaan Kurniamitra Duta Sentosa Dewi Irianty Wijaya kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9). Di sisi lain, tidak adanya beban utang mendorong KMDS semakin yakin bisnisnya bisa berkembang.
Walau optimistis bisnisnya masih akan berkembang, KMDS tidak membidik target yang signifikan. Dewi berharap, hingga akhir tahun 2020 ini KMDS bisa mengantongi penjualan dan laba bersih minimal sama dengan tahun lalu.
Mengutip dari prospektus initial public offering (IPO), sepanjang tahun lalu KMDS membukukan penjualan bersih hingga Rp 150,5 miliar, naik 57,05% dibanding tahun 2018 yang tercatat Rp 95,83 miliar. Sementara itu, laba tahun berjalan KMDS tercatat Rp 31,59 miliar di tahun 2019, naik 80,62% dibanding tahun 2018 yang tercatat Rp 17,49 miliar.
Baca Juga: Melantai di bursa, saham Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) melesat 24,67%
KMDS yakin targetnya itu akan tercapai mengingat penjualan sampai Agustus ini sudah membaik. Asal tahu saja, per Agustus 2020 KMDS telah mengantongi 80% dari penjualan tahun lalu. Adapun KMDS berupaya terus menggenjot penjualannya dengan melakukan berbagai promosi dan menguatkan penjualan online.
Asal tahu saja, pelanggan KMDS banyak yang menutup atau mengurangi kapasitas karena adanya penerapan protokol kesehatan. Hal ini turut menekan kinerja KMDS.
Untuk menyiasati potensi tekanan, KDMS memperluas bisnis dengan menerapkan layanan home delivery dan melakukan kerja sama dengan bisnis UMKM. Selain itu, KMDS memberi edukasi kepada para pelanggannya cara menjual produk melalui online dan delivery.
Baca Juga: Analis: Emiten baru yang menawarkan ekspansi menarik untuk jangka panjang
Berencana memperkuat distribusi
KMDS mengantongi dana hingga Rp 48 miliar melalui proses penawaran umum perdana saham atau IPO. Asal tahu saja, KMDS melepas 160 juta saham baru atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO saham KMDS adalah Rp 300 per saham.
Kurniamitra akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja seperti pembelian barang dagangan, baik makanan ataupun minuman, dengan pihak afiliasi maupun dengan pihak tidak terafiliasi.
Selain itu, dana juga akan digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran dengan pendistribusian dan promosi-promosi ke berbagai daerah. "Target tahun ini, kami akan memperluas retail dan training center di Surabaya dan Bali untuk mendukung distribusi produk kami di sana," ungkap Dewi lagi.
Baca Juga: Pendatang Baru Menggiurkan, Saham BBSI, KMDS, dan SCNP Melejit di Perdagangan Perdana
Adapun KMDS juga berharap mendapatkan jaringan distribusi baru di Manado, Palu, Sorong, dan Bangka Belitung. Dewi melihat potensi pasar di daerah-daerah tersebut cukup baik.
Sementara terkait produk, saat ini KMDS masih akan fokus pada produk-produk yang sudah ada. Penambahan produk rencananya baru akan dilakukan tahun depan. Dalam jangka panjang KMDS berharap bisa melakukan produksi dalam negeri sehingga ke depannya dapat melakukan ekspor. Mengingat, selama ini KMDS melakukan impor untuk produk-produknya.
KMDS merupakan penyedia one stop solution untuk makanan dan minuman di Indonesia. Emiten ke-39 yang melantai di bursa itu juga mendistribusikan merek-merek ketermuka dari berbagai produk. Misalnya, distributor produk flavours syrup & puree MONIN di Indonesia.
Selain itu, KMDS juga ditunjuk sebagai distributor susu MILKLAB yang berasal dari Australia, powderpremix KAV dari Amerika, kopi Lavazza dari Italia, produk bubble tea Possmei dari Taiwan, kopi Santino dari Singapura, dan produk lokal Boba King. Emiten yang bediri sejak tahun 2000 itu juga mendistribusikan peralatan pendukung konsumsi makanan dan minuman, seperti mesin kopi Expobar dan Faema, dispenser minuman dingin, professional blender JTC dari Taiwan, dan alat pembuat waffle.
Selanjutnya: Gelar IPO, Kurniamitra Duta Sentosa bidik dana segar Rp 48 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News