Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melantai di bursa saham pada hari ini, Senin (11/4). Kehadiran saham GOTO disambut antusias oleh para investor ritel yang tercermin dari partisipasi investor ritel yang mencapai 300.000, atau yang tertinggi pada proses proses IPO dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Namun, hal yang berbeda justru dirasakan oleh para manajer investasi (MI) yang dihadapkan pada pilihan dilematis. Secara fundamental, kondisi GOTO kurang baik karena emiten baru ini masih merugi. Tapi di satu sisi, GOTO punya bobot yang besar di IHSG sehingga menjadi salah satu saham penggerak indeks saham.
Alhasil, para MI yang tidak mau kinerja produknya tertinggal dari indeks, harus mempertimbangkan untuk mengoleksi saham GOTO dalam portofolionya walaupun emiten ini punya fundamental yang kurang baik.
Baca Juga: Hari Pertama Perdagangan, Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Naik 13,02%
Hal tersebut diungkapkan oleh Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin. Menurut dia, keputusan pembelian saham GOTO yang dilakukan oleh MI lebih didasari alasan agar kinerja produk reksadananya bisa mengejar indeks. Pasalnya, GOTO memiliki free float dan bobot yang besar, yakni berkisar 8,7% dari bobot IHSG. Angka yang hampir setara dengan bobot saham BBRI di IHSG.
Namun, dari sisi fundamental, dia bilang bahwa tidak dipungkiri keadaan GOTO saat ini masih membuat ragu para MI. Menurut dia, untuk mencapai profitabilitas mungkin diperlukan 10 tahun lagi karena posisi bisnis GOTO saat ini adalah berupaya menjaga pangsa pasar mereka.
“Jadi tidak salah kalau MI berada di posisi yang dilematis, secara fundamental belum masuk. Tapi, jika tidak punya, ada kekhawatiran kinerja reksadana bakal underperform karena porsi GOTO di indeks yang cukup besar,” kata Toufan kepada Kontan.co.id, Senin (11/4).
Baca Juga: Saham GoTo Mendapat Rekomendasi Beli, tapi Target Harganya Cuma Segini
Walau begitu, Toufan menyebut Sucorinvest AM lebih memilih untuk mengoleksi saham GOTO ke dalam portofolio produk reksadananya, alih-alih berdiam diri. Dia menyebut, pertimbangan bobot GOTO yang besar jadi alasan. Hal ini dilakukan juga agar produk reksadana Sucorinvest tidak underperformed.
Namun, dia memastikan keputusan investasi di saham GOTO lebih bersifat tactical dan porsinya tidak besar. Dia bilang, porsi saham GOTO di portofolio reksadana Sucorinvest AM yang berbasis saham tidak lebih dari 2%. Selain itu, pihaknya juga mengambil posisi jangka pendek, alih-alih jangka panjang.
Baca Juga: Melesat! GoTo Cetak Transaksi Jumbo di Perdagangan Pertama Listing
“Sebagai contoh, kami juga sudah take profit sebagian karena saham GOTO yang sudah menguat. Ini juga sebagai upaya menjaga porsi GOTO di portofolio kami tidak lebih dari 2%, ke depan juga akan masih rajin menjual ketika kembali menguat,” imbuh dia.
Toufan mengatakan yang akan jadi perhatian adalah masa lock-up saham GOTO. Selain itu, jika ke depan harga saham GOTO terkoreksi dan bobotnya di IHSG berkurang, Sucorinvest AM juga akan ikut mengurangi bobot GOTO di portofolio produknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News