kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Sucor Sekuritas Turunkan Rating TBIG Menjadi Hold, Begini Penjelasannya


Rabu, 26 Juli 2023 / 06:08 WIB
Sucor Sekuritas Turunkan Rating TBIG Menjadi Hold, Begini Penjelasannya
ILUSTRASI. Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dinilai masih mampu mencetak pertumbuhan kinerja secara terbatas tahun ini. Hal ini menyusul mengecilnya ruang ekspansi sektor menara.

Analis Sucor Sekuritas Christofer Konjongian menuturkan bahwa konsolidasi besar-besaran yang terjadi di industri ini telah menyisakan sedikit ruang untuk pertumbuhan dan ekspansi anorganik.

Mengatasi hal ini, perusahaan lebih fokus pada strategi buid-to-suit di bisnis fiber meskipun kontribusi pendapatan kuartal I 2023 relatif kecil, yaitu 2,8%.

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) Berharap Dari Hasil Ekspansi Organik

Namun demikian, ekspansi organik ini diniilai akan menghasilkan rasio leverage yang lebih baik di masa mendatang. "Selain itu, rasio kolektibilitas juga akan tetap tinggi dan mencapai 1,89 kali dibandingkan 1,87 kali di kuartal I 2023," tulisnya dalam riset, Sabtu (12/7).

Sucor Sekuritas menilai, sebanyak 600 menara dan 1.013 penyewaan akan ditambahkan tahun ini. Hal tersebut melihat peningkatan yang cukup moderat oleh TBIG.

Dijelaskan, jumlah menara hanya sebanyak 122 menara baru secara kuartalan, sementara penambahan organik kuartalan dalam lima tahun terakhir sebanyak 222 menara. Selain itu hanya 127 penyewa baru secara kuartalan.

 

Christofer memperkirakan pendapatan TBIG tahun ini tumbuh 1,5% menjadi Rp 6,61 triliun usai terkoreksinya kinerja di kuartal I 2023. Perkiraan yang konservatif itu juga lantaran integrasi Indosat dan Tri Hutchison (IOH) berlangsung sampai awal 2024.

Sementara untuk marjin EBITDA dipertahankan stabil di 86%-87% untuk tahun-tahun mendatang. Sehingga ia memproyeksikan EBITDA akan tumbuh 1,2% menjadi Rp 5,72 triliun.

Baca Juga: Rajin Ekspansi, Intip Rekomendasi Saham TBIG Berikut Ini

Dari fundamental, Christofer melihat rasio utang terhadap ekuitas telah menurun menjadi 2,6 kali di tahun 2022. Angka tersebut turun dari puncaknya selama lima tahun terakhir di level 6,2 kali di tahun 2018.

"Kami memperkirakan angka tersebut akan tetap di 2,5 kali pada tahun 2023 karena tidak ada rencana atau kebutuhan pendanaan dalam waktu dekat," paparnya.

Dengan terbatasnya pertumbuhan, Sucor Sekuritas menurunkan rating TBIG dari buy menjadi hold dengan target harga Rp 2.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×