Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan penurunan laba bersih pada kuartal I-2023. Emiten perunggasan ini membukukan laba bersih Rp 241 miliar atau turun 79,8% YoY pada kuartal I-2023.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran mengatakan bahwa laba bersih CPIN telah terpengaruh oleh biaya yang lebih tinggi, terutama biaya bahan baku dan biaya pengeluaran yang lebih tinggi. Sementara harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) cenderung stabil.
Pencapaian laba bersih CPIN di tiga bulan pertama tahun ini jauh di bawah ekspektasi Ciptadana Sekuritas dengan hanya memenuhi 7% dari proyeksi laba bersih 2023. Sementara pendapatan CPIN pada kuartal pertama 2023 berhasil naik tipis 1,9% menjadi Rp 14,6 triliun, sejalan dengan ekspektasi sebesar 23% dari proyeksi pendapatan Charoen Pokphand di tahun ini.
Cost of goods sold (COGS) alias beban pokok penjualan Charoen naik 10% YoY. Sehingga laba kotor CPIN turun menjadi Rp 1,4 triliun yang membawa gross profit margin (GPM) terkontraksi 66 bps YoY menjadi 10,1%.
Baca Juga: Arah IHSG dan Rekomendasi Saham di Tengah Sentimen Sell in May and Go Away
Sementara itu, biaya operasional atawa operational expenditure (Opex) terpantau naik. Kenaikan beban penjualan, umum, dan administrasi (SGA) mencapai 12% menjadi Rp 987 miliar yang menyebabkan laba usaha CPIN turun 72,6% menjadi Rp 422 miliar. Ini artinya kontraksi operating profit margin (OPM) sebesar 79 bps YoY menjadi 2,9% dan hanya mencapai 9% dari proyeksi 2023.
Secara triwulanan, laba bersih CPIN kembali positif menjadi Rp 241 miliar pada kuartal I-2023 atau berbalik dari rugi bersih sebesar Rp 257 pada kuartal IV-2022. Pendapatan juga meningkat sebesar 8,5% secara kuartalan (QoQ) dan laba kotor naik 20,4% QoQ, diiringi dengan penurunan COGS sebesar 7,3% QoQ. Alhasil, laba usaha CPIN menjadi Rp 422 miliar dibandingkan rugi usaha Rp 192 miliar di kuartal terakhir tahun lalu karena beban SGA turun sebesar 13,4% QoQ.
Gibran memperkirakan bakal ada perputaran harga ayam broiler dan harga anak ayam umur sehari atau day old chick (DOC) selama kuartal kedua 2023 karena mengantisipasi dampak dari program pemusnahan (culling). Kementerian Pertanian berencana menyisihkan stok sekitar 3,9 juta induk berumur 50-53 minggu.
Proses pemusnahan ini berlangsung selama tujuh minggu, terhitung sejak tanggal 19 April lalu hingga 3 Juni yang diperkirakan akan mengurangi stok DOC sebesar 93 juta. Apalagi untuk melengkapi pemusnahan lebih awal terhadap stok induk ayam, maka pengurangan sekitar 48 juta fertil berumur 19 hari atau telur tetas diperlukan yang dilakukan mulai 26 April dan 3 Juni 2023.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Dapat Cuan Lebih Selama Lebaran, Sahamnya Malah Tertekan
Lewat program culling, harga broiler sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan di awal April 2023. Utamanya harga mencapai sekitar Rp 20.000 per kg yang didorong oleh permintaan musiman selama periode Ramadan.
“Tren positif ini diharapkan berlanjut hingga setidaknya akhir April 2023 yang berkontribusi pada peningkatan harga jual,” tulis Gibran dalam riset 5 Mei 2023.
Hanya saja, sebagai akibat performa pendapatan CPIN yang lesu pada kuartal I-2023, Ciptadana Sekuritas merevisi proyeksi pendapatan Charoen Pokphand di tahun ini. Penyesuaian tersebut terutama disebabkan oleh kondisi yang tidak menguntungkan yang akan berdampak pada pemain unggas utama di Indonesia seperti kenaikan biaya bahan baku, terutama untuk soybean meal (SBM) alias bungkil kedelai yang harganya mencapai level tertinggi sepanjang masa di kuartal pertama 2023 menjadi US$ 513 per ton.
Harga jagung lokal juga dalam tren naik dengan musim panen di bulan Maret 2023 menunjukkan hasil panen yang lemah karena hujan lebat dalam beberapa bulan terakhir yang tidak optimal untuk pertumbuhan dan produksi jagung, serta surplus DOC dan broiler yang berkepanjangan di pasar.
Baca Juga: Laba Bersih Charoen Pokphand (CPIN) Merosot 19%, Cermati Rekomendasi Analis
Sebagai hasilnya, pendapatan keseluruhan CPIN untuk tahun 2023 direvisi sedikit menurun 2,6% menjadi Rp 60 triliun dan proyeksi laba kotor direvisi turun sebesar 6,3% menjadi Rp 9,4 triliun. Ciptadana menurunkan 10,3% prediksi laba operasional CPIN menjadi Rp 4,3 triliun. Ciptadana memangkas proyeksi laba bersih CPIN untuk tahun ini sebesar 11,3% dari prediksi semula menjadi Rp 3 triliun.
Gibran turut merevisi rekomendasi saham CPIN dari buy menjadi hold karena target harga menunjukkan potensi kenaikan yang terbatas. Potensi kenaikan hanya 3% dari harga saham CPIN saat ini. Berdasarkan perkiraan penghasilan yang lebih rendah, Ciptadana Sekuritas memangkas target harga CPIN dari Rp 5.300 per saham menjadi Rp 4.900 per saham yang masih berdasarkan price to earning (PE) 26 kali untuk 2023.
Permintaan daging ayam yang lebih lemah dari perkiraan dan meningkatnya biaya input menjadi risiko rekomendasi saham CPIN. Sementara itu, mobilitas sosial yang lebih tinggi pasca covid semestinya akan mendukung pemulihan permintaan dan laba kembali ke tingkat pra-pandemi di tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
