Reporter: Amailia Putri Hasniawati, RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) optimistis kinerja tahun ini bisa kembali menanjak. Tidak seperti perusahaan pelayaran lainnya, emiten yang mencatatkan sahamnya pada Oktober 2012 ini fokus untuk mengangkut kayu.
Tjahja Tujugiarto, Direktur Utama NELY mengatakan, mayoritas komoditas yang diangkut perseroan adalah kayu, bukan barang tambang. Seperti diketahui, harga komoditas tambang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kemerosotan.
Oleh karena itu, ia memproyeksikan, pendapatan tahun ini bisa kembali seperti tahun 2012 lalu. Per akhir 2013, pendapatan NELY merosot dari Rp 221,01 miliar menjadi Rp 206,02 miliar. Sedangkan laba bersih anjlok 51% dari Rp 59,87 miliar menjadi Rp 29,48 miliar.
"Strategi kami adalah mendominasi bisnis angkutan kayu dan service kapal-kapal yang kami milliki," ujarnya, Selasa (10/6).
Sekitar 75% kapal NELY mengangkut kayu, sisanya adalah pengangkutan alat berat dan barang tambang. Perseroan berupaya untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sudah dicapai saat ini. Selain itu, efisiensi juga menjadi salah satu langkah stratregis perusahaan.
Hingga kuartal I-2013, pendapatan perseroan mulai menanjak naik, yaitu dari Rp 41,72 miliar menjadi Rp 46,76 miliar. Begitu pula laba bersih yang naik 13,42% menjadi Rp 9,04 miliar.
Budi Tjahjadi, Direktur Keuangan NELY menambahkan, tahun ini, ia menargetkan, pendapatan bisa mencapai Rp 240 miliar. "Net profit kami harapkan bisa naik 30% (year-on-year)," kata dia.
Dengan demikian, targetnya tahun ini laba bersih NELY bisa mencapai Rp 38,32 miliar. Budi memperkirakan, hingga Juni 2014 pendapatan NELY sudah mencapai separuh dari yang ditargetkan hingga akhir tahun. Angka itu setara dengan Rp 120 miliar.
Tahun ini, NELY memiliki dua tambahan kapal tongkang. Sehingga, jumlahnya menjadi 38 kapal tongkang ditambah 32 unit kapal tunda (tug boat).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
