kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Strategi Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Capai Target Tahun 2023


Jumat, 03 Maret 2023 / 14:40 WIB
Strategi Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Capai Target Tahun 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan yang ke-22 di tahun ini. Usai Initial Public Offering (IPO), perseroan membidik pertumbuhan laba bersih hingga 18% pada 2023. 

Direktur Berdikari Pondasi Perkasa, Tan Franciscus, mengatakan bahwa perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 546,6 miliar. Adapun tahun lalu BDKR memiliki pendapatan sebesar Rp 476 miliar.

Sementara untuk laba bersih, perseroan menargetkan pertumbuhan hingga 18%. "Untuk laba bersih kami targetkan di 18% yaitu sekitar Rp 99 miliar," ujarnya, Jumat (3/3).

Dengan proyeksi tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik terhadap fundamental perseroan. Maklum, berdasarkan laporan keuangannya per Juli 2022 BDKR memiliki utang jangka pendek Rp 358,23 miliar. Sementara kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar Rp 16 miliar.

Baca Juga: Usai IPO, Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Bidik Laba Bersih Rp 99 Miliar di 2023

Meski begitu, ia menegaskan bahwa utang jangka pendek tersebut tidak akan dibayarkan menggunakan dana hasil IPO. Ia bilang pembayaran utang akan menggunakan dana hasil pengerjaan proyek.

Dengan demikian, tidak akan memberatkan modal perseroan dan justru dapat meningkatkan modalnya ditambah dengan perolehan laba yang dibidiknya tiap tahun. "Dengan mencatatkan laba akan menjadi return earnings sehingga ekuitas kami akan meningkat," katanya.

Nah, di tengah sentimen negatif terhadap emiten konstruksi Franciscus masih optimistis dengan sektor ini lantaran ada sejumlah faktor yang dapat mendorong industri konstruksi. 

Pertama, alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk infrastruktur yang naik menjadi Rp 392 triliun pada 2023.

Kedua, target investasi asing maupun domestik mencapai Rp 1.400 triliun pada 2023. 

Ketiga, estimasi pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5,7% - 6% menurut APBN.

Baca Juga: Listing Perdana, Saham Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Melesat

Apalagi, pada akhir Januari 2023 perseroan telah mengantongi kontrak sebesar Rp 152,9 miliar. 

Angka tersebut setara dengan 28% dari target pendapatan tahun ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×