Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak terus merosot untuk dua sesi berturut-turut karena data industri Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan stok minyak minyak mentah yang akhirnya mengurangi harapan pemulihan permintaan.
Penurunan pada hari ini, memperpanjang pelemahan yang sudah terjadi sejak Rabu (27/5) karena ketidakpastian tentang komitmen Rusia terhadap pengurangan produksi minyak menjelang pertemuan OPEC+ pada 9 Juni mendatang.
Kamis (28/5), pukul 11.00 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 4,4%, atau US$ 1,44 menjadi US$ 31,37 per barel. Posisi ini membaik setelah sempat tergelincir sebanyak 5% ke level terendah $ 31,14 pada awal sesi.
Baca Juga: Harga minyak turun 7% dalam dua hari
Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures juga turun 3,2%, atau US$ 1,10 menjadi US$ 33,64 per barel.
"Kejutan untuk konsensus American Petroleum Institute (API), di mana data inventaris dan ketakutan terhadap rencana Rusia menaikkan produksi membebani harga minyak," kata Stephen Innes, Chief Global Markets Strategist AxiCorp.
"Seperti yang sering terjadi pada saat menjelang pertemuan OPEC+, fokusnya adalah pada komitmen Rusia dan dapat dimengerti sehingga secara historis mereka telah menjadi penghambat dalam OPEC+," lanjut dia.