kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun 7% dalam dua hari


Kamis, 28 Mei 2020 / 07:49 WIB
Harga minyak turun 7% dalam dua hari
ILUSTRASI. Harga minyak WTI untuk pengiriman Juli 2020 berada di US$ 31,86 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melanjutkan penurunan yang terjadi kemarin. Respons Amerika Serikat (AS) atas Hong Kong menjadi sinyal kenaikan tensi hubungan AS-China.

Kamis (28/5) pukul 7.36 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 31,86 per barel. Harga minyak ini turun 2,89% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin.

Harga minyak WTI turun di hari kedua setelah Selasa (26/5) lalu mencapai level tertinggi sejak 12 Maret 2020. Dalam dua hari ini, harga minyak WTI mengakumulasi penurunan 7,25%.

Baca Juga: Hasil pertemuan Ombudsman-Pertamina, harga BBM mungkin tidak akan turun

Sejalan, harga minyak Brent untuk pengiriman Juli 2020 di ICE Futures pun turun dalam dua hari perdagangan terakhir. Dalam dua hari ini, harga minyak Brent mengakumulasi penurunan 6,11%.

Pagi ini, harga minyak Brent berada di US$ 33,96 per barel. Harga minyak yang menjadi acuan internasional ini turun 2,24% dalam sehari.

Kemarin, pemerintah Rusia mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin dan Pangeran Mohammed bin Salman menyetujui koordinasi dekat pada pembatasan produksi lebih lanjut. Tapi, banyak pengamat menilai Rusia masih mengirim sinyal yang belum jelas menjelang pertemuan OPEC+ kurang dari dua pekan lagi.

Baca Juga: Pemerintah tak perlu khawatir harga minyak dunia naik pasca turunkan harga BBM

OPEC+ saat ini sepakat memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari sepanjang bulan mei dan Juni. "Pernyataan Rusia tampak bagus, tapi pasar menunggu kegembiraan hingga ada perincian soal pemangkasan lebih lanjut, berapa banyak yang dipangkas dan jangka waktu pemangkasan,"  kata Phil Flynn, analis senior Price Futures Group kepada Reuters.

Tekanan harga minyak datang dari kenaikan tensi hubungan AS-China. Setelah sebelumnya masalah penyebaran virus corona, hubungan kedua negara dengan ekonomi terbesar ini kembali panas akibat Hong Kong. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Hong Kong tidak lagi mendapatkan perlakuan khusus dari aturan AS.

Sementara itu, data persediaan minyak mentah AS masih naik. Data industri dari American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah, bensin, dan distilat AS seluruhnya naik. Energy Information Administration akan mengumumkan laporan mingguan pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×