kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stimulus belum jelas, harga minyak kompak melemah pada pagi ini (26/1)


Selasa, 26 Januari 2021 / 09:36 WIB
Stimulus belum jelas, harga minyak kompak melemah pada pagi ini (26/1)
ILUSTRASI. harga minyak mentah kembali melemah tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah melemah pada awal perdagangan hari ini di tengah memudarnya harapan untuk persetujuan cepat dari stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, infeksi virus corona baru di seluruh dunia juga masih meningkat.

Selasa (26/1) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 turun 15 sen ke level US$ 55,73 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga Brent hampir naik 1%.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 juga melemah 5 sen menjadi US$ 52,72 per barel. Setelah menguat 1% pada penutupan perdagangan Senin (25/1). 

Baru-baru ini, harga minyak acuan mencapai level tertinggi dalam 11 bulan. Kini harga minyak terjebak di antara keraguan yang masih ada atas pemulihan permintaan karena pandemi terus berkecamuk, diimbangi oleh optimisme untuk lebih banyak stimulus dari pemerintahan Biden  untuk mendukung pertumbuhan ekonomi seiring peluncuran vaksin. 

Baca Juga: Harga minyak mentah menguat 1% karena harapan stimulus AS dan kekhawatiran pasokan

Tetapi pejabat pemerintahan Biden masih berusaha meyakinkan anggota parlemen dari Partai Republik tentang perlunya lebih banyak stimulus. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kapan paket stimulus akan disetujui.

"Hingga 2021, risiko permintaan dan penawaran utama tetap mengancam fundamental ke pasar yang jauh lebih ketat atau lebih longgar," kata Citigroup dalam sebuah catatan.

Citigroup mengutip risiko pasokan yang lebih tinggi jika sanksi terhadap minyak mentah Iran dicabut, atau pengebor AS meningkatkan produksi dari serpih, melawan guncangan permintaan yang lebih besar dari gelombang penguncian dan pembatasan terbaru.

Negara-negara Eropa telah menetapkan batasan yang ketat untuk memerangi penyebaran virus. Sementara China melaporkan meningkatnya kasus Covid-19 baru, yang menimbulkan penurunan prospek permintaan di konsumen energi terbesar di dunia.

Namun, ada wilayah di mana permintaan minyak tetap kuat. Di India, impor minyak mentah pada bulan Desember meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun karena pelonggaran pembatasan virus korona mendorong aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Harga emas turun tipis ke US$ 1.854 per ons troi, investor menanti pertemuan The Fed

Di sisi pasokan, berdasarkan data Petro-Logistics, tingkat kepatuhan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada pembatasan produksi minyak yang dijanjikan rata-rata 85% pada Januari. Temuan ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut telah meningkatkan komitmen pembatasan pasokan.

Selain itu, output dari ladang raksasa Tengiz di Kazakhstan terganggu oleh pemadaman listrik pada 17 Januari

Selanjutnya: IHSG dibuka melemah ke 6.212 pada Selasa (26/1), net sell asing capai Rp 78 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×