kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45868,63   6,96   0.81%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall St Menghijau Jumat (3/5), Dow Naik 400 Poin Setelah Lemahnya Data Pekerjaan AS


Jumat, 03 Mei 2024 / 22:23 WIB
Wall St Menghijau Jumat (3/5), Dow Naik 400 Poin Setelah Lemahnya Data Pekerjaan AS
ILUSTRASI. A U.S. flag is seen outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., January 26, 2023. REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street menguat pada hari Jumat (3/5). Setelah laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan menghidupkan kembali harapan Federal Reserve memangkas suku bunga tahun ini.

Sementara kenaikan saham Apple dan Amgen turut menambah dukungan ke Wall Street.

Melansir Reuters pada pukul 10:02 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 481,28 poin atau 1,26% menjadi 38.706,94, S&P 500 naik 58,48 poin atau 1,15% menjadi 5.122,30, dan Nasdaq Composite naik 303,94 poin atau 1,92%, menjadi 16.144,89.

Baca Juga: Pertumbuhan Lapangan Pekerjaan Amerika Melambat, Tingkat Pengangguran Naik Jadi 3,9%

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan menguat, dengan saham-saham teknologi informasi dan real estat termasuk di antara sektor-sektor yang memperoleh keuntungan terbesar.

Pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari perkiraan pada bulan April dan kenaikan upah tahunan turun di bawah 4% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Sementara tingkat pengangguran berada pada angka 3,9% dibandingkan dengan ekspektasi bahwa angka tersebut akan tetap stabil pada angka 3,8%.

“Data secara keseluruhan lemah dari sudut pandang The Fed, itulah yang sebenarnya penting dan tingkat pengangguran sebesar 3,9% bukanlah sesuatu yang membawa bencana,” kata Jason Pride, chief of investment strategy and research di Glenmede.

“Ini menunjukkan perekonomian yang tidak mengalami penurunan drastis, namun jelas menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih longgar.”

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Tajam karena Data Pekerjaan yang Lemah, Jumat (3/5)

Para pedagang menambah spekulasi bahwa The Fed akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya tahun ini pada bulan September.

Imbal hasil obligasi pemerintah turun setelah data tersebut dirilis, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun bertahan di 4,5036%.

Indeks Volatilitas CBOE, yang juga dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, menyentuh level terendah dalam sebulan.

Data ekonomi terbaru mengikuti pedoman suku bunga The Fed yang lebih dovish dari perkiraan dalam pertemuan kebijakan terbarunya, yang menyebabkan saham-saham AS menguat pada hari Kamis.

Secara terpisah pada hari Jumat, sektor jasa AS mengalami kontraksi pada bulan Maret. Sedangkan ukuran harga yang dibayar oleh dunia usaha untuk input melonjak, sebuah tanda yang mengkhawatirkan bagi prospek inflasi.

Baca Juga: Dollar Drops as Employers Add Fewer Jobs Than Expected in April

Di sisi lain, saham Apple melonjak 6%, melampaui saham-saham megacap lainnya setelah pembuat iPhone tersebut meluncurkan program pembelian kembali saham senilai US$110 miliar dan mengalahkan ekspektasi sederhana untuk hasil dan perkiraan kuartalan.

Saham Amgen naik 12,1% karena perusahaan bioteknologi tersebut mengatakan, pihaknya sangat terdorong setelah menyelesaikan analisis sementara dari studi tahap pertengahan terhadap obat eksperimental penurun berat badan MariTide dan melaporkan pendapatan kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×