kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah menguat 1% karena harapan stimulus AS dan kekhawatiran pasokan


Selasa, 26 Januari 2021 / 06:20 WIB
Harga minyak mentah menguat 1% karena harapan stimulus AS dan kekhawatiran pasokan
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak menguat 1% pada penutupan Senin (25/1)


Sumber: Great Biker | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ditutup menguat sekitar 1% pada akhir perdagangan awal pekan ini. Optimisme seputar rencana stimulus Amerika Serikat (AS) dan beberapa kekhawatiran pasokan di masa depan berhasil mendorong harga.

Namun, penguatan harga minyak masih dibatasi oleh kekhawatiran permintaan yang didorong oleh penguncian akibat lonjakan virus corona. 

Senin (25/1), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2021 ditutup menguat 0,9% ke level US$ 55,88 per barel. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2021 ditutup ke level US$ 52,77 per barel, atau menguat 1%. 

Baca Juga: Harga minyak turun untuk sesi kedua, lockdown Covid-19 menekan permintaan BBM

Penguatan minyak muncul setelah pejabat dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan dengan anggota parlemen dari partai Republik dan Demokrat mencoba untuk mencegah kekhawatiran Partai Republik bahwa proposal bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun itu terlalu mahal.

"Presiden Biden yang baru dilantik tampaknya mendorong persetujuan cepat dari paket bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan, sebuah perkembangan yang ditafsirkan oleh pasar sebagai indikasi jelas bahwa pemerintahan AS yang baru bertujuan untuk memulai pemulihan ekonomi, yang secara alami akan menguntungkan konsumsi bahan bakar," kata Bjornar Tonhaugen, Head of Oil Markets Rystad Energy

Di sisi pasokan, berdasarkan data pelacak kapal tanker Petro-Logistics, kepatuhan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya dengan pembatasan produksi minyak yang dijanjikan, sejauh ini rata-rata 85% pada Januari. Data menunjukkan bahwa kelompok tersebut telah meningkatkan kepatuhannya pada pembatasan pasokan yang dijanjikan.

Sementara itu, pemerintah Indonesia mengatakan, telah menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran atas dugaan transfer bahan bakar ilegal. Ini meningkatkan prospek lebih banyak ketegangan di negara pengekspor minyak tersebut.

Di sisi lain, output dari ladang raksasa Kazakhstan, Tengiz, terganggu oleh pemadaman listrik pada 17 Januari.

Baca Juga: Harga emas spot ditutup naik tipis, penguatan dolar AS jadi penghambat

Sementara itu, negara-negara Eropa telah memberlakukan pembatasan yang ketat untuk menghentikan penyebaran virus. China pun melaporkan peningkatan kasus Covid-19 baru, menimbulkan kemunduran atas prospek permintaan di konsumen energi terbesar di dunia itu.

Walau begitu, Barclays menaikkan perkiraan harga minyak tahun 2021. Tetapi Barclays juga menggarisbawahi kenaikan kasus di China dapat berkontribusi pada kemunduran jangka pendek.

Selanjutnya: Wall Street ditutup bervariasi, kekhawatiran stimulus ganggu optimisme pasar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×