Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tembaga masih berpeluang menguat pekan ini di tengah adanya berbagai stimulus ekonomi dari beberapa negara.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pekan ini akan ada banyak data yang mempengaruhi harga tembaga, terutama pernyataan kebijakan ekonomi dari beberapa negara.
Sebelumnya, Bank Sentral Eropa (ECB) sudah mengumumkan pemangkasan suku bunga dan penambahan stimulus ekonomi sehingga menjadi sumber tenaga bagi harga tembaga. Dengan adanya stimulus, maka ada harapan kenaikan permintaan tembaga dari Eropa.
Lalu pada pekan ini, negara lain seperti Kanada, Jepang dan Amerika Serikat juga akan mengumumkan kebijakan ekonomi terbarunya. "Bank Sentral di seluruh dunia sedang fokus untuk menggelontorkan stimulus," kata Ibrahim. Ini merupakan sinyal positif bagi harga tembaga.
Di samping itu, dalam pengumuman pekan ini, The Fed diperkirakan belum akan menaikkan tingkat suku bunga. Efeknya, nilai tukar dollar AS akan melemah dan menjadi sentimen positif bagi harga komoditas termasuk tembaga.
Dalam jangka panjang, Ibrahim optimistis harga komoditas akan mengalami penguatan. Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyatakan jika ketahanan ekonomi di negara Asia cukup baik. Selanjutnya, pelaku pasar akan menunggu revisi pertumbuhan ekonomi dari Bank Dunia. Jika ada kenaikan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini, maka harga tembaga akan kembali mendapat angin segar.
Dugaan ibrahim, level tertinggi tembaga tahun ini akan mencapai US$ 6.700 per metrik ton. Angka tersebut kemungkinan bisa dicapai pada semester pertama tahun ini. Namun, di semester kedua, harga tembaga memiliki potensi koreksi jika The Fed kembali membahas kenaikan suku bunga dan akhirnya melambungkan dollar AS. Hal ini melihat pengalaman tahun lalu dimana The Fed akhirnya benar - benar menaikkan suku bunga pada akhir tahun.
Mengutip Bloomberg, Senin (14/3) pukul 10.41 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,2% ke level US$ 5.030 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, tembaga menanjak 0,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News