Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) berencana menerbitkan Obligasi Terkait Keberlanjutan I Spindo Tahun 2024 (Sustainability-Linked Bond I Spindo/SLB I Spindo) senilai Rp 1 triliun.
Sekretaris Perusahaan ISSP Johanes W Edward mengatakan, ISSP telah mendapatkan pra-efektif atau izin publikasi dari OJK pada tanggal 14 Juni 2024 untuk rencana tersebut.
SLB I Spindo ini merupakan obligasi terkait keberlanjutan yang pertama kali diterbitkan di Indonesia. Sebelumnya beberapa emiten lain menerbitkan obligasi lingkungan (green bond) dan obligasi dan sukuk keberlanjutan (sustainable bond and sukuk).
“Bertindak sebagai joint lead underwriter adalah PT Indo Premier Sekuritas, yang bertindak sebagai koordinator adalah PT Sucor Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia,” ujar Johanes dalam keterangan resmi, Jumat (14/6).
Baca Juga: Hendak Bangun Gudang, Spindo (ISSP) Siap Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
Johanes menuturkan, ISSP akan menerbitkan instrumen utang berlandaskan keberlanjutan berupa obligasi terkait keberlanjutan dengan nilai sebesar-besarnya Rp 1 triliun.
Obligasi ini akan diberikan penjaminan penuh (tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan – irrevocable and unconditional) oleh credit guarantee & investment facility (CGIF), sehingga SLB I Spindo ini mendapatkan rating AAA ( Triple A) dari Pefindo.
“Untuk memastikan kesesuaian dengan POJK 18 tahun 2023 mengenai Efek Bersifat Utang Berlandaskan Keberlanjutan, ISSP menunjuk SDG Hub Universitas Indonesia (SDG Hub UI) sebagai agen pemantau,” papar Johanes.
Baca Juga: KRAS dan ISSP Ungkap Strategi Tekan Peredaran Baja Ilegal
Berdasarkan opini yang diperoleh, potensi pengurangan karbon hingga 1.099 ton karbondioksida per tahun dengan pemasangan panel surya dengan kapasitas 877,5 kWp sampai dengan akhir tahun 2030 mendatang.
Oleh sebab itu, SDG Hub UI berpendapat bahwa SLB I Spindo ini memenuhi persyaratan POJK 18 tahun 2023, Taksonomi Hijau dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Menurut Johanes, dana hasil penerbitan SLB I Spindo ini akan dipergunakan untuk pembangunan pergudangan di lokasi unit 7 (Gresik), belanja modal perawatan mesin dan instalasi unit 1-6, refinancing utang bank dan Obligasi yang akan jatuh tempo, dan modal kerja.
“Spindo sendiri sebelumnya telah menerbitkan beberapa obligasi dan sukuk, yang telah selesai durasinya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News