CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Pendapatan Naik, Steel Pipe Industry (ISSP) Raup Laba Rp 498 Miliar di 2023


Rabu, 13 Maret 2024 / 19:43 WIB
Pendapatan Naik, Steel Pipe Industry (ISSP) Raup Laba Rp 498 Miliar di 2023
ILUSTRASI. Steel Pipe Industry (ISSP) cetak kinerja moncer di tahun 2023


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) mengumumkan kinerja untuk tahun 2023, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 498 miliar. Angka ini mengalami kenaikan 62,8% secara tahunan atau year on year (YoY). 

Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward mengatakan, pada kuartal IV-2023 lalu, laba bersih meningkat jauh dari tahun 2022 menjadi Rp 134 miliar. Hal ini menunjukkan kinerja 2023 adalah yang terbaik melampaui tahun 2021, bahkan melampaui prapandemi. 

“Selain itu, margin laba kotor dan laba bersih sebesar 16,5% dan 7,7% melampaui target margin tahun 2023,” ungkap Johannes, dalam siaran pers, Rabu (13/3). 

Selama tahun 2023 ISSP mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun dengan kenaikan 3,5% dari tahun 2022. Dari sisi volume penjualan, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume sebesar 6,12% yoy di tengah penurunan harga baja. 

Selama tahun 2023, kenaikan penjualan tertinggi disumbang oleh Black Pipe non API, Pipa Spiral non API, dan Pipa air. Ketiga Jenis pipa tersebut biasa digunakan untuk proyek konstruksi, infrastruktur dan utilitas. 

Baca Juga: Steel Pipe (ISSP) Yakin Masih Bisa Dongkrak Kinerja di Tengah Penurunan Harga Baja

Dia menambahkan, meningkatnya penjualan ke proyek juga memberikan dampak eningkatnya inventory dan piutang dagang meskipun tidak secara signifikan. Manajemen ISSP memperkirakan, hal ini berangsur normal seiring dengan pertumbuhan permintaan dari penjualan segmen lain. 

“Selain itu, proses BAST produk-produk pesanan proyek yang telah selesai dikirmkan juga akan menurunkan tingkat persediaan,” imbuhnya. 

Dari segi likuiditas, ISSP terus meningkatkan struktur keuangan. Arus kas dari operasi tercatat (+) Rp 202 miliar. Melalui penerbitan PUB II Tahun 2022/2023 berupa Obligasi dan Sukuk berpengaruh positif terhadap arus kas perusahaan. 

Selain tenor yang diperpanjang, ISSP juga berhasil menurunkan biaya keuangan, terlihar dari penerbitan PUB 2 tahap 2 dengan tenor 1 tahun memiliki kupon 7%. Spread kupon tersebut hanya 1% terhadap Surat Utang Negara (SUN). Rasio Utang terhadap modal membaik menjadi 0.73x dari 0.79x untuk periode FY2022. 

Pada masa pasca-pandemi, Perseroan telah berhasil dalam meningkatkan penjualan, struktur pembiayaan yang lebih efisien, dan kenaikan margin. Namun demikian, ISSP masih terus mengevaluasi tingkat inventori dan modal kerja agar bisa lebih efisien.

 

“ISSP berharap permintaan baja terus bertumbuh, seiring dengan realisasi pembangunan IKN, infrastruktur, dan realisasi pembangunan industri. Sektor otomotif juga diharapkan mampu berkontribusi terhadap peningkatan permintaan pipa produksi dalam negeri, khususnya ISSP,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×