CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.669   71,00   0,45%
  • IDX 7.338   94,62   1,31%
  • KOMPAS100 1.129   11,95   1,07%
  • LQ45 894   7,02   0,79%
  • ISSI 223   2,60   1,18%
  • IDX30 460   3,05   0,67%
  • IDXHIDIV20 556   1,84   0,33%
  • IDX80 129   1,20   0,93%
  • IDXV30 139   0,01   0,01%
  • IDXQ30 154   0,64   0,42%

Steel Pipe (ISSP) Yakin Masih Bisa Dongkrak Kinerja di Tengah Penurunan Harga Baja


Kamis, 07 Maret 2024 / 19:54 WIB
Steel Pipe (ISSP) Yakin Masih Bisa Dongkrak Kinerja di Tengah Penurunan Harga Baja
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga baja saat ini masih mengalami penurunan. Meskipun begitu, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) optimistis bisa meningkatkan kinerja bisnisnya pada tahun 2024.

Melansir Trading Economics, Kamis (7/3), harga baja turun 6,38% secara bulanan CNY 3.652 per ton dan baja HRC turun 5,44% secara bulanan ke US$ 800 per ton. 

Sekretaris Perusahaan ISSP, Johannes W. Edward melihat, secara umum, harga baja yang rendah akan berdampak positif untuk Indonesia. Hal ini karena kekuatan daya beli baja Indonesia memang masih di bawah negara maju. 

Menurut Johannes, untuk sementara ini, penurunan harga baja akan membuat konsumen menunda pembelian dengan harapan harga yang terus turun. Tetapi, di saat tenggat waktu proyek mendekat, penjual yang siap dengan stok baja besi akan diuntungkan.  

Baca Juga: Dorong Laba, Tigaraksa Satria (TGKA) Upayakan Tambah Prinsipal Baru Tahun Ini

“Untuk ekspor sendiri, kami masih terkendala persaingan yang ketat dari China dan India,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (7/3).

ISSP menargetkan pendapatan perseroan bisa tumbuh 10% di tahun 2024. Perseroan menargetkan volume penjualan ekspor di tahun ini mencapai 30.000 ton atau setara porsi 8%-10% terhadap total penjualan perusahaan.

Secara historis, porsi penjualan baja ISSP ke sektor konstruksi, infrastruktur, dan utilitas berada di level 60%. 

Johannes memaparkan, petinggi negara juga masih menargetkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur di atas 5% pada tahun 2024. Sehingga, dengan alokasi APBN yang telah disepakati dan mencerminkan kenaikan anggaran untuk infrastruktur, ISSP meyakini peluang konsumsi baja domestik masih bagus di tahun ini.

“Untuk proyek pembangunan IKN, kami juga telah menyuplai baja untuk kebutuhan pipa, baik untuk pembangunan gedung-gedung maupun infrastrukturnya,” paparnya.

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Ramal Kenaikan Trafik Saat Ramadan Relatif Sama dengan Tahun Lalu

Dalam waktu dekat, ISSP belum berencana melakukan diversifikasi bisnis secara ekstrem. Namun, Perseroan akan terus melengkapi sejumlah lini produk eksisting.

“Untuk aksi korporasi, kami sedang proses untuk penerbitan obligasi terkait keberlangsungan (sustainability linked bonds) yang rencananya akan memiliki rating AAA,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×