kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Steel Pipe gelar roadshow obligasi global


Rabu, 06 September 2017 / 07:25 WIB
Steel Pipe gelar roadshow obligasi global


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP) berencana menggalang pendanaan dari pasar surat utang global. ISSP tengah melakukan roadshow ke beberapa negara untuk menawarkan obligasi tersebut.

"Benar, saat ini kami sedang roadshow obligasi," imbuh Investor Relations ISSP Johannes Wahyudi Edward kepada KONTAN, Selasa (5/9). Sayangnya, Edward masih enggan merinci struktur dan nilai obligasi tersebut.

Tapi sebagai catatan, pada Maret lalu, ISSP telah menerbitkan prospektus obligasi global senilai US$ 250 juta, atau sekitar Rp 3,3 triliun. Perusahaan manufaktur pipa baja ini berencana menggunakan dana penerbitan obligasi tersebut untuk melunasi kewajiban utang jangka pendek, ekspansi dan modal kerja. 

Surat utang ini rencananya akan bertenor lima tahun, alias jatuh tempo pada 2022 mendatang. ISSP mengharapkan suku bunga maksimal obligasi berada di kisaran 10%. Obligasi tersebut akan diterbitkan melalui anak perusahaan ISSP yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan ini, yakni Spindo BV. 

Moody's Investors Service menyematkan rating B2 dengan outlook stabil untuk obligasi baru ISSP ini. "Rating ini mencerminkan posisi perusahaan yang masih unggul di pasar manufaktur pipa baja," ujar Brian Grieser, Moody's Vice President and Senior Credit Officer, dalam keterangan resmi, baru-baru ini.

Selain itu, Moody's menilai kinerja ISSP masih didukung margin EBITDA yang solid di kisaran 15%-19% dalam beberapa tahun ini. Moody's memperkirakan, rasio utang terhadap EBITDA ISSP akan berkisar 4 kali hingga 5 kali dalam dua tahun ke depan. 

Merujuk pada laporan keuangan per Juni 2017, ISSP memiliki utang bank jangka pendek sebesar Rp 2,4 triliun. Alhasil, total liabilitas hingga semester pertama mencapai Rp 3,3 triliun. 

Sementara itu, total ekuitas ISSP mencapai Rp 5,9 triliun. Hingga semester I-2017, penjualan ISSP mencapai Rp 1,57 triliun, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1,56 triliun. Namun, laba bersihnya turun dari Rp 100,89 miliar menjadi Rp 24,96 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×