kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,90   12,59   1.38%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P:Takkan ada pengurangan berarti utang BUMI 2013


Jumat, 18 Januari 2013 / 10:51 WIB
S&P:Takkan ada pengurangan berarti utang BUMI 2013
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani bersama anggota Tim Satgas BLBI dalam jumpa pers di Jakarta (21/9/2021).


Reporter: Agustinus Beo Da Costa |

JAKARTA. Lembaga rating Standard & Poor Kamis (17/1) menurunkan dua macam peringkat utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI). S&P memperikirakan arus kas operasional BUMI tahun ini bakal lebih lemah lagi dibandingkan tahun lalu.

Peringkat kredit jangka panjang BUMI terpangkas dari B+ menjadi B. Sedangkan rating kredit jangka panjang tingkat ASEAN untuk BUMI juga melorot dari axBB-menjadi axBB+. Rating ini masih ditempatkan dalam CreditWatch dengan kemungkinan akan adanya implikasi negatif sejak 26 September 2012.

Dalam rilisnya Kamis (17/1) , S&P menjelaskan arus kas BUMI akan lemah di 2013 akibat harga batubara yang rendah, biaya produksi, bunga dan pengeluaran pajak yang tinggi.

Tak hanya itu itu, Standard & Poor juga memperkirakan tidak akan ada pengurangan utang yang berarti pada tahun 2013. Sebab, kemampuan dan kemauan BUMI menjual asetnya untuk membayar kembali utangnya belum teruji. “Kami memprediksi ratio utang Bumi terhadap EBITDA akan melebihi 6 kali dan ratio utang kepada modal/capital (utang ditambah ekuitas) akan tetap berada di atas 90% pada tahun 2013," tulis Standard & Poor dalam rilisnya.

Namun, Standard & Poor berharap Bumi melakukan refinancing atas sekitar US$ 570 juta utangnya pada tahun 2013, termasuk US$ 330 juta utang anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk.

Dari total utang BUMI yang jatuh tempo, sebesar US$ 485 juta adalah utang pada satu bank yang sudah memiliki hubungan jangka panjang dengan emiten batubara itu. Hubungan ini akan membantu Bumi untuk fokus pada negosiasi refinancing dan mengurangi risiko dari pembayaran utangnya yang tertunda.

BRMS sendiri mempunyai saham di produsen emas dan tembaga PT Newmont Nusa Tenggara. Saham itu menjadi jaminan untuk utang jatuh tempo BRM dan cukup untuk refinancing. Namun, S&P yakin Bumi akan membayar hutang-hutangnya sesaat sebelum jatuh tempo.

S& P tetap menempatkan rating ini dalam CreditWatch karena Bumi Resources bisa mengalami kesulitan dalam membayar hutangnya yang jatuh tempo pada tahun 2013. Salah satu kendalanya adalah investigasi yang sedang dilakukan pemegang 29,5% saham BUMI, yaitu Bumi Plc, terhadap kemungkinan penyimpangan keuangan BUMI .Selain itu, konflik antar pemegang saham yang terus berlangsung akan melemahkan akses BUMI terhadap modal.

Adapun kinerja operasional BUMI hingga 30 September 2012 sudah sesuai prediksi S&P. BUMI memproduksi sekitar 51 juta ton (kotor) dan mendapatkan laba kotor sebesar US$ 27 per ton. Hanya saja, ada kerugian aset derivatif senilai US$ 422 juta menyusul revaluasi atas opsi pre-payment utang. Kerugian ini memperlemah struktur modal Bumi tetapi tidak mempengaruhi arus kasnya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×