kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Spindo melantai dengan thicker ISSP


Kamis, 21 Februari 2013 / 21:32 WIB
ILUSTRASI. Mengenal apa itu gerakan feminisme


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) telah bersiap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO), sister company PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) akan melantai di BEI pada Jumat (22/2).

Dalam pengumuman BEI yang diterbitkan Kamis (21/2), Spindo yang akan dicatatkan di papan utama akan memiliki kode saham ISSP. Saham ISSP ini ditawarkan pada harga Rp 295 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Adapun jumlah saham yang dilepas sebanyak 2,9 miliar lembar saham. Seluruh saham Spindo yang akan dicatatkan di bursa termasuk saham pendiri sebanyak 4,285 miliar lembar saham.

Namun saham pendiri yang dimaksud, tidak akan dijual dalam jangka waktu minimum 6 bulan sejak pernyataan pendaftaran Spindo menjadi efektif.

Spindo dan pemegang saham juga tidak bermaksud mengeluarkan atau mencatatkan saham baru dan atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pernyataan pendaftaran menjadi efektif. Seperti diketahui, dari aksi ini Spindo akan meraup dana Rp 855,5 miliar dari perkiraan awal sebesar Rp 1,1 triliun. 

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Spindo, dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal sekitar 42,94% atau setara dengan Rp 730 miliar. Kemudian, sekitar 25,76% atau sekitar Rp 209 miliar digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja ke Indonesia Eximbank. 

Dan sisanya sekitar 49,45% atau sekitar Rp 401,2 miliar digunakan untuk peningkatan modal kerja yaitu untuk pembelian bahan baku berupa HRC, CRC, Carbon Steel, Stainless Steel, GI Coil dan bahan pembantu.

Sebagai informasi, rencana IPO Spindo telah efektif pada 13 Februari. Dalam pelaksanaannya, Spindo menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA) sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×