Reporter: Narita Indrastiti, Agustinus Beo Da Costa, Issa Almawadi | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua emiten baru di Februari. Dua perusahaan yang akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) bulan depan, adalah PT Trans Power Marine dan PT Steel Pipe Industry Of Indonesia (Spindo).
Trans Power melepas 395 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 220 - Rp 250 per saham. Alhasil, perusahaan transportasi dan pelayaran ini akan meraih dana segara Rp 86,9 miliar - Rp 98,75 miliar.
Rencananya, dana IPO digunakan membeli empat - tujuh kapal tunda dan satu floating crane. Direktur Utama Trans Power Marine, Daniel Wardojo mengatakan, saat ini Trans Power telah mengoperasikan lebih dari 30 set kapal tunda dan tongkang. "Saat ini pendapatan dari pengangkutan batubara mencapai 96%. Kami akan kurangi ketergantungan dari batubara dan mencoba diversifikasi dengan mengangkut bahan lainnya seperti pasir besi," ujar dia, Senin (28/1).
Trans Power membutuhkan belanja modal US$ 30 juta - US$ 40 juta. Sekitar 30% dana tersebut dari IPO. Sementara sisanya, pinjaman sindikasi perbankan.
Sementara itu, Steel Pipe Industry menawarkan saham perdana di Rp 260 - Rp 390 per saham. Steel Pipe melepas 2,9 mililar saham setara 40,36% ke publik. Steel Pipe akan menawarkan saham perdana kepada investor institusi di Singapura, Hong Kong, London, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan.
Jimmy Randiatmoko, Vice President Investment Banking AAA Sekuritas, yang menjadi penjamin emisi IPO Steel Pipe, menyatakan, perusahaan ini mengincar dana Rp 1,7 triliun dari IPO. Tapi, Steel Pipe kemungkinan hanya bisa meraup dana Rp 1,1 triliun.
Dana IPO sebesar 42,94% akan digunakan untuk belanja modal, sementara 12,06% untuk melunasi kredit modal kerja ke PT Indonesia Eximbank. Selain itu, sebesar 45% untuk modal kerja.
IPO Blue Bird
Selain kedua calon emiten itu, operator taksi Blue Bird juga berencana melantai di bursa. Blue Bird masih menjajaki mencari penjamin emisi IPO dari tiga bank. Nilai emisi IPO sekitar US$200 juta-US$ 250 juta. Blue Bird berencana menjual 40% saham. Dananya untuk menambah jumlah armada menjadi 10.000 unit armada sampai 2014.
Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni S.A. Purnomo mengatakan, Blue Bird sedang menyeleksi beberapa bank dari dalam negeri maupun luar negeri, sebagai penjamin emisi. Pihaknya akan memutuskan penjamin emisi itu pada awal Februari 2013 ini.
Jhon Veter, Managing Director Investa Saran Mandiri bilang, Trans Marine sebagai industri perkapalan yang mengangkut batubara menghadapi sejumlah tantangan seperti melambatnya harga batubara. "Ini bisa menghambat kontrak. Dibandingkan emiten pelayaran, Steel Pipe kemungkinan sektornya lebih menjanjikan," nilai dia.
John bilang, saham Steel Pipe dan Trans Marine bisa dimanfaatkan trading jangka pendek, sebab termasuk murah untuk dibeli. Prospek IPO Blue Bird juga lebih bagus dari pesaingnya yang lebih dulu listing PT Express Transindo Utama Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News