kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Spekulasi ekonomi Eropa pulih, pamor safe haven yen memudar


Rabu, 09 Maret 2011 / 14:55 WIB
Spekulasi ekonomi Eropa pulih, pamor safe haven yen memudar
ILUSTRASI. Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020). Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan untuk diperdagangkan pada Kamis (20/2).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

TOKYO. Spekulasi pemulihan ekonomi Eropa memicu berlanjutnya pelemahan yen terhadap euro, hari ini. Yen tertekan karena spekulasi Jerman akan merilis data produksi industri yang cukup ekspansif, pada hari ini.

Survei Bloomberg memperkirakan, produksi industri Jerman per Januari akan meningkat 1,7% dibandingkan dengan Desember yang turun 1,5%.

Sinyal pemulihan ekonomi itu menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap mata uang safe haven, seperti yen. Di pasar Asia, yen diperdagangkan di level 115,18 per euro, hingga pukul 14.47 WIB. Kemarin, di New York, mata uang Jepang ini ditutup di posisi 114,94 per euro.

Yen juga melemah terhadap major currency seiring menguatnya pasar saham karena penurunan harga minyak mentah. Sementara itu, indeks dolar naik karena spekulasi pejabat Federal Reserve mengatakan pekan ini, kurang perlunya penambahan pembelian surat utang.

Marito Ueda, Direktur Senior FX Perdana Corp., menyebut bahwa pemulihan ekonomi di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat nampaknya berlanjut. "Ekuitas melaju sehingga menambah minat pasar dalam mengambil risiko (risk appetite). Ada banyak alasan untuk menjual yen," ujarnya.

Sebelumnya, beberapa pekan terakhir, yen cenderung menguat karena ketegangan di Timur Tengah. "Yen saat ini mencapai tahap di mana pamornya mulai surut," imbuh Khoon Goh, kepala ekonomi dan strategi pasar dari ANZ National Bank Ltd, di Wellington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×