kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Spekulasi ekonomi Eropa pulih, pamor safe haven yen memudar


Rabu, 09 Maret 2011 / 14:55 WIB
Spekulasi ekonomi Eropa pulih, pamor safe haven yen memudar
ILUSTRASI. Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020). Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan untuk diperdagangkan pada Kamis (20/2).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

TOKYO. Spekulasi pemulihan ekonomi Eropa memicu berlanjutnya pelemahan yen terhadap euro, hari ini. Yen tertekan karena spekulasi Jerman akan merilis data produksi industri yang cukup ekspansif, pada hari ini.

Survei Bloomberg memperkirakan, produksi industri Jerman per Januari akan meningkat 1,7% dibandingkan dengan Desember yang turun 1,5%.

Sinyal pemulihan ekonomi itu menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap mata uang safe haven, seperti yen. Di pasar Asia, yen diperdagangkan di level 115,18 per euro, hingga pukul 14.47 WIB. Kemarin, di New York, mata uang Jepang ini ditutup di posisi 114,94 per euro.

Yen juga melemah terhadap major currency seiring menguatnya pasar saham karena penurunan harga minyak mentah. Sementara itu, indeks dolar naik karena spekulasi pejabat Federal Reserve mengatakan pekan ini, kurang perlunya penambahan pembelian surat utang.

Marito Ueda, Direktur Senior FX Perdana Corp., menyebut bahwa pemulihan ekonomi di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat nampaknya berlanjut. "Ekuitas melaju sehingga menambah minat pasar dalam mengambil risiko (risk appetite). Ada banyak alasan untuk menjual yen," ujarnya.

Sebelumnya, beberapa pekan terakhir, yen cenderung menguat karena ketegangan di Timur Tengah. "Yen saat ini mencapai tahap di mana pamornya mulai surut," imbuh Khoon Goh, kepala ekonomi dan strategi pasar dari ANZ National Bank Ltd, di Wellington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×