Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global menaikkan corporate credit rating PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tahun 2023 dari semula B+ (outlook positif) menjadi BB (outlook stabil).
Menurut S&P, kenaikan rating ANTM merefleksikan adanya peningkatan atas prospek bisnis Perusahaan melalui inisiatif pengembangan hilirisasi nikel Perusahaan untuk rantai industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) battery di Indonesia dan juga ditopang oleh bisnis emas
Dalam laporannya, S&P berkeyakinan Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada ANTM melalui holding BUMN pertambangan, MIND ID. Hal tersebut didasari atas tujuan Pemerintah untuk mengelola dan mengonsolidasi aset tambang strategis melalui MIND ID. Hal ini bertujuan untuk mengelola kepentingan dalam industri pertambangan domestik, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan sumber daya alam untuk kepentingan nasional
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Merespons Gugatan 1,1 Ton Emas yang Dimenangkan Budi Said
Pengembangan rantai industri EV Battery yang dilakukan ANTM merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menguatkan posisi Indonesia dalam rantai industri baterai EV secara global. Selain itu, pertumbuhan profil kredit ANTAM meningkat seiring dengan pengelolaan likuiditas yang memadai dan tetap solid di tengah tantangan harga komoditas global.
Peningkatan rating ini juga didukung oleh implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas ANTM pada periode enam bulan pertama tahun 2023. Posisi likuiditas keuangan ANTM yang solid tercermin pada posisi arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 1,69 triliun, tumbuh 96% dibandingkan capaian pada periode enam bulan pertama tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 861,32 miliar.
Baca Juga: Permintaan Emas Solid, Begini Prospek Saham Aneka Tambang (ANTM)
Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTM yang tercermin dari posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode paruh pertama 2023 yang mencapai Rp6,58 triliun, tumbuh signifikan 104% dari posisi pada akhir periode semester I-2022 sebesar Rp 3,23 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM, Elisabeth RT Siahaan mengatakan, peningkatan rating sejalan dengan strategi keberlanjutan bisnis ANTM dalam optimalisasi pada aspek operasi dan keuangan Perusahaan. Dalam menjalankan operasi, ANTM berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat.
“Hal ini tentunya memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Elisabeth, Selasa (26/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News