kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.819   36,00   0,23%
  • IDX 7.202   68,03   0,95%
  • KOMPAS100 1.107   13,01   1,19%
  • LQ45 876   8,72   1,00%
  • ISSI 220   3,35   1,54%
  • IDX30 448   4,85   1,09%
  • IDXHIDIV20 542   6,05   1,13%
  • IDX80 127   1,59   1,27%
  • IDXV30 135   1,38   1,03%
  • IDXQ30 149   1,53   1,04%

S&P 500 dan Dow Turun Seiring Memudarnya Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed


Selasa, 07 November 2023 / 22:16 WIB
S&P 500 dan Dow Turun Seiring Memudarnya Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Dow Jones melemah pada hari Selasa (7/11). Dipicu memudarnya optimisme atas potensi penurunan suku bunga The Fed tahun depan, dengan para investor menunggu lebih banyak komentar dari para pejabat bank sentral.

Melansir Reuters, pukul 9:39 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 53,13 poin atau 0,16% pada 34.042,73, S&P 500 turun 9,47 poin atau 0,22% pada 4.356,51, dan Nasdaq Composite naik 3,47 poin atau 0,03% pada 13.522,25.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor energi memimpin penurunan yang mengikuti jatuhnya harga minyak mentah sebesar 2% karena data ekonomi yang beragam dari China.

Baca Juga: Wall St Dibuka Bervariasi Selasa (7/11), Dibayangi Memudarnya Penurunan Bunga The Fed

Setelah reli luar biasa minggu lalu yang didorong oleh penurunan imbal hasil US Treasury, pasar saham telah kehilangan momentum dalam beberapa hari terakhir.

Para investor menunggu komentar dari para pejabat The Fed untuk setiap tanda-tanda penolakan terhadap ekspektasi bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya.

Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari memadamkan harapan akan penurunan suku bunga lebih awal.

Kashkari mengatakan bahwa bank sentral mungkin harus melakukan lebih banyak hal untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

Kepala Fed Chicago Austan Goolsbee mengakui tren penurunan inflasi namun menyatakan bahwa tekanan harga belum berakhir.

"Kami akan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kami pikir penurunan suku bunga pertama tidak akan terjadi pada kuartal kedua tahun depan, tetapi pada kuartal ketiga tahun depan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research.

Baca Juga: Wall Street Memperpanjang Rally, Pasar Saham Fokus pada Fed dan Lelang Treasury

Semakin menekan pasar saham, imbal hasil US Treasury rebound dari posisi terendah beberapa minggu di sesi sebelumnya.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun terakhir berada di 4,5955%, sedikit lebih rendah dari level hari Senin.

Para pelaku pasar akan menguraikan komentar dari Gubernur Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden The Fed New York John Williams pada hari Selasa untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang jalur suku bunga bank sentral.

Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi sorotan pada hari Rabu (8/11).

Ketidakpastian tentang waktu penurunan suku bunga potensial dan beberapa perkiraan perusahaan yang suram untuk kuartal keempat telah menimbulkan keraguan apakah akan ada reli akhir tahun untuk saham.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Pada Senin (6/11), Ditopang Harapan Turunnya Bunga The Fed

"Sejarah menunjukkan bahwa kuartal keempat selalu positif. Jika kita tidak mendapatkan kenaikan menjelang akhir tahun, maka hal ini menyiratkan bahwa para investor percaya bahwa sesuatu yang lebih buruk kemungkinan akan terjadi di tahun kalender mendatang," kata Stovall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×