kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

S&P 500 dan Dow Jones sama-saham melempem


Selasa, 25 Juni 2013 / 06:52 WIB
S&P 500 dan Dow Jones sama-saham melempem
ILUSTRASI. Mengenal NFT, yang bikin Ghozali viral dan jadi miliarder. Photo by Rafael Henrique/SOPA Images.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (24/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,2% menjadi 1.573,09. Ini merupakan level terendah sejak 22 April lalu.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,9% menjadi 14.659,56. Sekitar 8,5 miliar saham berpindah tangan pada transaksi semalam. Angka tersebut 32% lebih rendah dari volume rata-rata transaksi tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni Bank of America Corp dan Citigroup Inc yang turun 3,1%. Lalu, ada saham Apple Inc yang turun 2,7% dan Allergan Inc yang merosot 12%. Sementara, saham Vanguard Health Systems Inc melambung 67% setelah menyetujui untuk diakuisisi oleh Tenet Healthcare Corp senilai US$ 1,8 miliar.

Sejumlah sentimen menyebabkan bursa AS tampak tak bertenaga. Salah satunya adalah pasar saham China yang akhirnya terjatuh ke pasar bearish di tengah kecemasan mengenai pengetatan kredit yang dikhawatirkan akan memukul perekonomian China. Selain itu, investor juga masih mencemaskan langkah the Federal Reserve yang mempertimbangkan untuk menghentikan program kebijakan quantitative easing.

"Secara domestik, memang ada pemulihan yang berkelanjutan pada data ekonomi AS. Namun, jika dilihat secara global, isu kebijakan the Fed membayangi. Di sisi lain, isu internasional memberatkan pemulihan ekonomi domestik," jelas Eric Teal, chief investment officer First Citizens BancShares Inc.

Catatan saja, sepanjang pekan lalu, indeks S&P 500 anjlok 2,1%. Ini merupakan penurunan mingguan terbesar sejak 19 April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×