kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

SMRA menganggarkan belanja modal Rp 1,5 triliun


Senin, 10 Februari 2014 / 06:21 WIB
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari Ini 20 September 2022: Skin Gloo Wall & Pet Gratis, Mau Klaim?


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menganggarkan belanja modal yang sama seperti tahun 2013. Tren suku bunga tinggi membuat emiten ini konservatif menetapkan target di tahun ini.

Direktur Utama SMRA Johanes Mardjuki menyatakan, belanja modal SMRA di tahun ini sekitar Rp 1,5 triliun. "Sebagian besar akan berasal dari hasil perolehan obligasi dan sukuk tahun lalu dan pinjaman bank," ucap dia, kepada KONTAN, Minggu (9/2).

Hingga kini, sisa dana penerbitan obligasi perusahaan ini sekitar Rp 591,35 miliar setara 98,56% dari total obligasi Rp 600 miliar yang diterbitkan, Desember 2013. "Kami lebih konservatif, karena pertama bunga sudah mulai tinggi. Juga, peraturan loan to vale BI lebih memberatkan ke pengembang," ujar Johanes. Apalagi, di tahun pemilu, konsumen umumnya masih wait and see.

Namun, langkah ekspansi SMRA tak berhenti. Johannes bilang, sebagian besar belanja modal ini untuk membeli lahan di sejumlah proyek yang sudah berjalan (existing). Lokasi tersebut diantaranya di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi. Sisanya, Rp 500 miliar-Rp 600 miliar untuk membangun Movenpick Hotel di Bali yang ditargetkan kelar tahun 2015.

Untuk menambah amunisi pendanaan, SMRA tetap berencana menerbitkan sisa obligasi berkelanjutan. Untuk tahap II SMRA akan menerbitkan obligasi tersebut di semester II tahun ini, senilai Rp 1,4 triliun.

Johannes bilang, dana ini untuk modal akuisisi lahan baru di tahun ini maupun tahun depan. "Ada beberapa daerah yang sudah kami lirik, terutama di Jabodetabek dan luar pulau Jawa," beber dia.

SMRA memproyeksikan bisa membukukan pendapatan Rp 4 triliun-Rp 4,2 triliun di 2013. Angka tersebut naik 15,6%-21% dari pendapatan di 2012 sebesar Rp 3,46 triliun.

Sementara, pendapatan dari hasil pra penjualan alias marketing sales pada tahun lalu hanya Rp 3,7 triliun. Johannes mengaku, angka ini meleset dari target sebelumnya sebesar Rp 4 triliun. Ini karena, proyek apartemen di Kelapa Gading masih terkendala izin pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×