Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) lebih pesimistis melihat prospek industri semen tahun ini. SMGR memperkirakan penjualan semen nasional tahun ini tumbuh 0% atau sama dengan tahun lalu sebesar 60 juta ton.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR mengatakan, penjualan semen di semester pertama tahun ini masih minus 3%. Untuk mengejar pertumbuhan flat, maka penjualan semester kedua haruslah digenjot hingga 6%.
"Dari SMGR berharap pertumbuhan sedikit lebih baik sebesar 0,5% - 1% dari tahun lalu 28,8 juta ton," ungkapnya di Jakarta, Jumat (10/7).
Agung mengaku, SMGR tidak memiliki strategi untuk menggenjot penjualan semen di semester kedua. Maklum pemain dalam sektor semen tidak dapat menerapkan banyak strategi termasuk dengan promosi. Pasalnya, semen bukanlah barang yang dapat disimpan lama jika sedang tidak dibutuhkan.
Lihat saja, penjualan semen masih tetap turun meski produsen semen sudah menurunkan harga jual di awal tahun ini. "Semua tergantung dari kondisi ekonomi dan proyek pemerintah," lanjutnya.
Untuk itu, SMGR berharap pemerintah segera mempercepat pembangunan infrastruktur di semester kedua tahun ini. Dengan berjalannya infrastruktur, maka proyek-proyek lain diharapkan akan berjalan, terutama properti.
Pembangunan infrastruktur juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat kembali naik. Hal inilah yang nantinya dapat mendorong penjualan semen di semester kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News