Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Demi memuluskan ekspansinya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencari pinjaman. Emiten semen ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,22 triliun sampai Rp 3,11 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Aceh.
"Sumber pendanaan pabrik Aceh 50% sampai 70% dari pinjaman," ungkap Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman, kepada KONTAN, Senin, (8/12).
Ia mengatakan, nilai investasi untuk pembangunan pabrik di Aceh kurang lebih sama dengan pembangunan pabrik Rembang. Pasalnya, pabrik terebut merupakan lahan baru yang pengembangannya membutuhkan fasilitas baru atau greenfield. Sekedar informasi, biaya investasi pabrik Rembang membengkak jadi Rp 4,45 triliun karena pelemahan nilai tukar rupiah.
Pembangunan pabrik ini bertujuan untuk memenuhi volume permintaan di Aceh, Medan, Dumai, dan Riau yang cukup besar dan mencatatkan pertumbuhan yang bagus. Adapun, kapasitas produksinya maksimal 3 juta ton per tahun. Ahyanizzaman bilang, pembangunannya akan dimulai di semester kedua 2015.
Produsen semen pelat merah ini tengah melakukan pembangunan pabrik di Indarung VI, Padang, Sumatera Barat dan Rembang, Jawa Timur dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi pabrik SMGR adalah 31,8 juta ton per tahun. Pada tahun 2017, SMGR menargetkan kapasitas pabriknya mampu mencapai 40 juta ton per tahun.
Setelah Aceh, SMGR akan menjajaki pembangunan pabrik di Papua. Rencananya, pabrik itu akan memiliki kapasitas 1 juta ton per tahun. Dus, investasinya diperkirakan sekitar US$ 150 juta.
Pada kuartal ketiga, SMGR memeluk utang bank jangka pendek senilai Rp 354,04 miliar dan jangka panjang sebesar Rp 3,3 triliun. Kas dan setara kas SMGR adalah Rp 3,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News