kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

SMAR Anggarkan Capex Rp 3 Triliun pada Tahun 2025


Senin, 03 Maret 2025 / 13:00 WIB
SMAR Anggarkan Capex Rp 3 Triliun pada Tahun 2025
ILUSTRASI. Fasiitas produksi PT Sinar Mas Agro Resources And Technology atau SMART. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 3 triliun di tahun 2025.?


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 3 triliun di tahun 2025.

Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), alokasi capex itu akan digunakan untuk sejumlah rencana bisnis.

Pertama, program peremajaan kembali kebun, penambahan kapasitas pabrik rafinasi dan oleokimia. Kedua, peningkatan kemampuan menghasilkan produk bernilai tambah. Ketiga, peningkatan fasilitas logistik.

“Fokus strategi SMAR adalah memperkuat posisi sebagai perusahaan agribisnis dan pangan terintegrasi yang inovatif dan terdepan, dengan bisnis hulu yang unggul dan bisnis hilir bernilai tambah yang tangguh,” kata manajemen dalam dokumen tertanggal 28 Februari 2025 itu.

Baca Juga: Permintaan Masih Jadi Persoalan Summarecon Agung Tbk (SMRA) Menggenjot Kinerja

Manajemen SMAR melihat, pertumbuhan pasokan minyak kelapa sawit (CPO) di tahun 2025 akan melambat seiring bertambahnya usia tanaman dan aktivitas replanting. Pertumbuhan minyak nabati lain juga terbatas.

“Kondisi cuaca yang tidak menentu dan konflik geopolitik juga dapat mengganggu pasokan,” katanya.

Meskipun begitu, pertumbuhan permintaan untuk pangan dan oleokimia tetap kuat didukung produktivitas minyak sawit yang tinggi, harga yang kompetitif dan kegunaan yang beragam.

“Sementara, peningkatan permintaan untuk bioenergi merupakan katalis yang kuat sejalan dengan meningkatnya mandat pencampuran, terutama di Indonesia, Brazil, dan India,” papar manajemen SMAR.

Pada tahun 2024, emiten produsen sawit ini membukukan laba bersih Rp 1,27 triliun, naik 39,26% year on year (yoy) dari Rp 917,80 miliar di tahun 2023.

Kenaikan laba itu didorong dari kenaikan penjualan bersih 18,49% yoy ke Rp 78,83 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya Rp 66,53 triliun di tahun 2023.

Secara rinci, penjualan domestik menyumbang sebesar Rp 45,71 triliun dan penjualan ekspor Rp 33,11 triliun.

Dari segmen usaha, mayoritas penjualan disumbang segmen integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan yang sebesar Rp 74,54 triliun. Lalu, segmen perkebunan menyumbang 8,89 triliun dan segmen lainnya Rp 4,78 triliun.

Baca Juga: Prospek Kinerja Summarecon (SMRA) Diprediksi akan Terdorong Pendapatan Berulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×