kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skenario optimistis Sinarmas Sekuritas, IHSG bisa mencapai 7.200 di akhir tahun


Senin, 04 Januari 2021 / 12:06 WIB
Skenario optimistis Sinarmas Sekuritas, IHSG bisa mencapai 7.200 di akhir tahun
ILUSTRASI. Sinarmas Sekuritas menyiapkan tiga skenario analisis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2021.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Sekuritas menyiapkan tiga skenario analisis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2021. Dalam riset bertajuk Market Outlook 2021, Tim Riset Sinarmas Sekuritas menyiapkan skenario asumsi dasar (base case assumptions), bull case assumptions, dan bear case assumptions.

Untuk skenario asumsi dasar, Sinarmas Sekuritas mengasumsikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada rentang 3,0% sampai 4,0%  hingga  akhir 2021, dengan nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 13.500-Rp15.000. “Kami memperkirakan adanya pendapatan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi pasca-distribusi vaksin pada kuartal kedua 2021, dengan dukungan fiskal dan moneter yang berkelanjutan dari pemerintah dan Bank Indonesia,” tulis Sinarmas Sekuritas dalam riset, Kamis (29/12).

Dengan menggunakan asumsi ini, IHSG diproyeksikan akan bertengger di level 6.800 hingga akhir 2021. Asumsi ini berasal dari pemulihan earning per share (EPS) sebesar 28,6% dan 12,0% di 2021 dan 2022, dari penurunan EPS sebesar 25,4% di akhir 2020 kemarin.

Skenario kedua adalah bull case assumptions. Dalam skenario bull case ini, Sinarmas Sekuritas memperkirakan pertumbuhan PDB yang lebih tinggi dari yang diharapkan (lebih dari 4,0% pada akhir 2021) yang berasal dari distribusi vaksin yang lebih cepat dari perkiraan yang mempercepat pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Rupiah berada di Rp 14.865 per dolar AS, terkuat sejak Februari 2020

Selain itu, harga komoditas juga lebih tinggi dari perkiraan. Eksekusi dari Omnibus Law yang lebih cepat dari yang diharapkan dapat mendongkrak arus invetasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dan membawa arus masuk asing yang masif ke Indonesia.

Target IHSG hingga akhir tahun dalam skenario bull ini pada level 7.200. Asumsi ini berasal dari pertumbuhan EPS yang lebih tinggi dari yang diharapkan sebesar 33,0% dan 14,9% untuk 2021 dan 2022.

Skenario terakhir adalah bear case assumptions. Dengan asumsi ini, IHSG hingga akhir tahun diekspektasikan hanya mencapai level 5.700.

Baca Juga: IHSG menguat 1% ke 6.038 pada akhir perdagangan sesi I, Senin (4/1)

Dalam skenario terburuk ini, Sinarmas Sekuritas memperkirakan pertumbuhan PDB lebih rendah dari yang diharapkan (kurang dari 3,0% di 2021) yang didorong oleh pemulihan ekonomi yang lebih lama dari perkiraan. Selain itu, kondisi pandemi yang memburuk dan kemunculan gelombang Covid-19 yang memaksa perekonomian untuk melakukan penguncian wilayah (lockdown) dapat mendukung terealisasinya skenario ini.

Eksekusi dan distribusi vaksin yang buruk, dan arus keluar asing yang terus berlanjut dari pasar ekuitas dan obligasi Indonesia juga menjadi pertimbangan. Asumsi bear case dengan proyeksi IHSG berada di level 5.700 tersebut berasal dari pertumbuhan EPS yang lebih rendah dari yang diharapkan yaitu sebesar 22,1% dan 9,7% untuk  2021 dan 2022. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG menguat 1% ke level 6.038,80.

Baca Juga: Harga emas naik 1,18% ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×