kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Skema pembayaran LRT untungkan kas Adhi Karya


Rabu, 10 Januari 2018 / 07:30 WIB
Skema pembayaran LRT untungkan kas Adhi Karya


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus kas (cash flow) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tahun ini akan lebih lancar. Hal ini menyusul skema pembayaran baru proyek light rail transit (LRT). 

Menurut skema ini, ADHI akan menerima pembayaran tiap tiga bulan. "Ini sudah disepakati oleh kedua pihak," ujar Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI, kepada KONTAN, Selasa (9/1).

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membayar ADHI setiap tiga bulan. Jumlah pembayaran akan tergantung perkembangan pengerjaan proyek dan melalui proses verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

ADHI akan memperoleh pembayaran pertama dengan menggunakan skema baru ini mulai 18 Januari mendatang. Dana yang akan dibayar senilai Rp 4 triliun. Jumlah itu berdasarkan perkembangan pengerjaan LRT hingga September 2017.

Skema ini bakal menguntungkan ADHI. Per September 2017, arus kas ADHI negatif sekitar Rp 3 triliun. Dana yang masuk melalui pembayaran pertama senilai Rp 4 triliun akan mengeliminasi cash flow negatif tersebut. Sehingga, arus kas ADHI pada kuartal I 2018 diperkirakan kembali positif.

Kelancaran cash flow akan mempengaruhi pendanaan belanja modal atau capital expenditure (capex). Harris bilang, ADHI menyiapkan capex Rp 10,2 triliun tahun ini. Capex tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding capex 2017 sebesar Rp 3,5 triliun.

Sebagian besar capex, atau sekitar Rp 4 triliun, akan dialokasikan untuk investasi di proyek LRT. Seperti diketahui, dalam proyek senilai Rp 20,7 triliun tersebut, ADHI juga bertindak sebagai investor dengan membangun depo dan stasiun.

ADHI juga bakal mengambil Rp 2 triliun dari alokasi capex untuk menginjeksi modal unit bisnis transit oriented development (TOD). "Kami targetkan kontrak baru tumbuh Rp 20% hingga 25%," imbuh Harris.

Adrianus Bias Prasuryo, Analis UOB Kay Hian, dalam risetnya kemarin, mengatakan, kembali positifnya cash flow menjadi sentimen utama pergerakan saham ADHI. Sehingga, ia merekomendasikan buy saham ADHI dengan target harga Rp 3.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×