Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran proyek light rail transit (LRT) dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menggunakan skema baru. Pembayaran akan dilakukan setiap tiga bulan berdasarkan perkembangan pengerjaan proyek.
Hal ini tentu positif lantaran cashflow ADHI akan kembali lebih lancar. Kelancaran cashflow memang diperlukan, sebab, ketersediaan kas juga mempengaruhi pendanaan belanja modal atau capital expenditure (capex).
Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI bilang, ADHI menyiapkan capex Rp 10,2 triliun pada tahun ini. Capex tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding capex 2017 sebesar Rp 3,5 triliun.
"Sebagian besar capex akan dialokasikan untuk investasi di proyek LRT," ujarnya, Selasa (9/1).
Sebagaimana diketahui, dalam proyek senilai Rp 20,7 triliun itu, ADHI juga bertindak sebagai investor dengan membangun depo dan stasiun. Nilai investasi atas pengerjaan bagian ini sekitar Rp 4 triliun.
ADHI juga akan mengambil Rp 2 triliun dari alokasi capex tersebut untuk menginjeksi modal unit bisnis transit oriented development (TOD). ADHI berencana melakukan spin off unit usahanya ini pada kuartal II-2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News